Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Buku dan Pamflet Kampanye Prabowo Terselip di Goodie Bag Wisuda UMJ
28 April 2018 15:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah buku milik Prabowo Subianto berjudul 'Pandangan Strategis Prabowo Subianto Paradoks Indonesia' dan pamflet kampanye Partai Gerindra terselip di dalam goodie bag milik seorang peserta wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
ADVERTISEMENT
Potret buku dan pamflet itu kemudian diunggah oleh pemilik akun Twitter @Twit_opini pada Rabu (25/4) dan viral di media sosial.
"Hari ini di Wisuda Universitas Muhamadiyah Jakarta, diselipkan buku & pamflet Gerindra di goodie bag," ujar akun @Twit_opini.
Dalam pamflet tersebut terlihat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sedang berjabat tangan dengan salah seorang kader Gerindra Adnani Taufiq (Andan). Di bagian atas foto keduanya tertulis 'Prabowo Presiden Gerindra Menang' lengkap dengan logo Partai Gerindra.
Menanggapai hal tersebut, Rektor UMJ Prof. Dr. H. Syaiful Bakhri, S.H., M.H. dengan tegas membantah bahwa pihak UMJ sengaja memasukan pamflet dan buku itu ke dalam goodie bag peserta wisuda.
"Enggak lah. Jadi goodie bag itu masuk (ke dalam gedung wisuda) malam hari (sebelum wisuda) isinya adalah buku wisuda, nama-nama dan foto kemudian buku-buku dosen," ujar Syaiful saat dihubungi kumparan (kumparan.com) pada Sabtu (28/4).
ADVERTISEMENT
"Dan kalau toh ada masuk (buku dann pamflet) itu tidak seizin panitia. Jadi bisa dipastikan clear tidak ada. Ada (buku dan pamflet ) itu mungkin hanya satu atau dua yang mendapat kemudian dipublish ke media sosial," lanjutnya.
Syaiful menyebut dirinya tidak keberatan apabila buku tersebut diberikan langsung atau dimasukkan ke dalam goodie bag oleh Prabowo, selama peredaran buku itu tidak dilarang pemerintah.
"Kalau toh dimasukan kan sah-sah saja di dalam. Kan bukunnya nggak dilarang. Kalau nggak dilarang ya enggak apa-apa," ujar Syaiful.
Meski begitu, Syaiful membantah bahwa hal tersebut bagian dari kampanye pemilihan presiden 2019 mendatang.
"Tahun lalu beliau tidak bisa hadir (di acara wisuda) kemudian tahun ini kami memberikan undangan dan berpidato. Tidak ada tuh untuk kampanye presiden, tidak ada. Isinya adalah tentang perkembangan ekonomi terkini, anak muda harus pintar dan fokus dan membangun NKRI. Saya kan menyaksikan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT