Buku 'Habibie & Soeharto' Diluncurkan, Gambarkan Kedekatan Dua Tokoh Bangsa

17 Februari 2020 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuruan buku 'Habibie & Soeharto' di The Habibie Center, Jakarta Selatan. Foto: Raga Imam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuruan buku 'Habibie & Soeharto' di The Habibie Center, Jakarta Selatan. Foto: Raga Imam/kumparan
ADVERTISEMENT
The Habibie Center bekerja sama dengan penerbit Imania menyelenggarakan peluncuran buku “Habibie & Soeharto” karya anggota Dewan Pengurus The Habibie Center, Andi Makmur Makka.
ADVERTISEMENT
Peluncuran buku ini turut dihadiri oleh Menteri Agama era Habibie yang juga anggota Dewan Pembina The Habibie Center, Abdul Malik Fadjar.
Dalam sambutannya Andi mengatakan, buku ini ditulisnya untuk menggambarkan kedekatan antara Habibie dan Soeharto. Salah satu potret kedekatan dua tokoh bangsa itu coba divisualisasikan dengan foto saat Habibie membonceng Soeharto menaiki motor gede di cover bukunya.
Peluncuruan buku 'Habibie & Soeharto' di The Habibie Center, Jakarta Selatan. Foto: Raga Imam/kumparan
“Foto sebetulnya yang diambil oleh Sekneg seperti itu dia cuma divisualisasi dengan lukisan. Jadi pernah satu hari, saya enggak tahu kapan, Pak Harto dengan Pak Habibie gantian (berboncengan) moge, tapi di dalam Istana,” ucap Andi di The Habibie Center, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (17/2).
Andi menyebut buku baru yang dituliskan berupaya meluruskan sejumlah opini yang keliru terhadap Habibie dan Soeharto. Salah satunya soal isu diangkatnya Habibie sebagai Wakil Presiden Soeharto.
ADVERTISEMENT
Ia merinci sedikit isu tersebut, seperti salah satunya bahwa Habibie bukan titipan Soeharto untuk melanjutkan posisi RI 1. Padahal, sebenarnya, Habibie ingin beristirahat dan tidak akan masuk lagi jadi bagian pemerintahan Soeharto setelah tugasnya sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi selesai.
Peluncuruan buku 'Habibie & Soeharto' di The Habibie Center, Jakarta Selatan. Foto: Raga Imam/kumparan
“Pertama tadi, Pak Habibie itu sudah mau mundur tidak mau lagi ikut dalam kabinet berikutnya. Dia merasa cukup dan pengin istirahat di Jerman,” ungkap dia.
“Semua sudah dihubungi. (Asisten) rumah tangganya, rumahnya minta diperbaiki dibersihkan, dia sudah pamit Pak Harto. Tapi dia tiba-tiba dapat surat lagi dipanggil Pak Harto dan ternyata itu ternyata usulan pencalonannya sebagai Wakil Presiden,” tambahnya.
Akan tetapi, saat itu isu yang justru muncul adalah Habibie-lah yang menginginkan posisi Wakil Presiden itu.
ADVERTISEMENT
“Dia pingin istirahat pengin di Jerman tapi diisukan dia kepingin jadi wakil presiden,” tutupnya.