Buni Yani Siap Jadi Timses Prabowo-Sandi: Berjuang Demi Keadilan

9 September 2018 6:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Buni Yani takbir di persidangan. (Foto: Twitter @yusuf_dumdum)
zoom-in-whitePerbesar
Buni Yani takbir di persidangan. (Foto: Twitter @yusuf_dumdum)
ADVERTISEMENT
Buni Yani menyatakan siap bergabung menjadi tim sukses (Timses) pasangan bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Meskipun dia belum berkomunikasi langsung dengan kandidat Ketua timses Prabowo-Sandi, Djoko Susilo.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, menjadi timses Prabowo dan Sandi merupakan suatu langkah perjuangan untuk memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia yang dianggap kurang mendapat keadilan di masa kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Belum ada komunikasi, tapi kita ini ingin berjuang. Perjuangan kita ingin memperbaiki negara ini lebih baik, itu dasarnya," kata Buni Yani saat dihubungi kumparan, Sabtu (8/9).
"Sementara selama ini kita tahu, apa yang dilakukan pemerintah saat ini kita anggap kurang memberikan perhatian kepada warga negara yang bukan pendukungnya," lanjut dia.
Buni Yani berpendapat ketidakadilan terjadi karena Jokowi hanya mempedulikan pendukungnya. Bahkan Buni menyebut Jokowi tidak berusaha mendamaikan dua pihak yang bersebrangan antara pendukung Jokowi dan Prabowo yang sudah memanas sejak Pilpres 2014.
ADVERTISEMENT
"Ya inilah dirasa kurang adil, padahal kalau jadi pemimpin untuk semua, kan presiden kita juga Pak Jokowi juga. Nah itu sebenarnya yang mendasari perasaan menjadi perasaan cemburu, kok dianggap bukan rakyat Pak Jokowi, hehe," kata Buni Yani.
Menurut dia, seharusnya Jokowi mengayomi semua masyarakat agar tidak terjadi kecemburuan sosial dan degradasi demokrasi di tengah-tengah masyarakat. "Di Amerika orang ya udah jadi presiden sudah meninggalkan partainya karena dia sudah jadi presiden. loh ini Pak Jokowi yang di urus relawanya doang.
Ia menganggap solusi atas ketidakadilan yang terjadi pada masyarakat ini adalah tidak terpilihnya Jokowi kembali di Pilpres 2019 mendatang, atau yang dia disebut 2019ganti presiden.
"Nah oleh karena perasaan itu kita ingin berjuang yang lebih baik berjuang yang lebih baik itu ya, 2019 ganti presiden. Saya dan kawan-kawan yang bersiap menjadi relawan, ya itulah kira-kira, kalau menerima (jadi timses) ya itulah alasanya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Kendati bersiap menjadi timses, Buni Yani berharap tidak ada konflik horizontal di masyarakat. Ia pun ingin kritik dan sarannya menjadi bahan perbaikan bukan membuat gaduh dalam kontestasi politik lima tahunan ini.
Djoko Santoso tiba di Kartanegara, Jumat (7/9/18). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djoko Santoso tiba di Kartanegara, Jumat (7/9/18). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sebelumnya, Djoko Santoso mengungkapkan akan mengajak Buni Yani bergabung ke struktural tim pemenangan. Djoko mengatakan, Buni Yani akan ditempatkan di tempatkan bagian media sosial. Sebab, Buni Yani memiliki latar belakang seorang penulis dan dosen.
"Dia belum minta apa-apa (bergabung). Beliau adalah seorang penulis, medsos-lah, dia kan dosen juga kalau enggak salah," kata Djoko, usai merayakan ulang tahun ke-66 di kediamannya di Jalan Bambu Apus Raya, Sabtu (8/9).