Buntut Dugaan Sobekan Al-Quran, Pemilik Toko di Tangsel Masih Jual Petasan

14 September 2021 15:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bekas petasan yang diduga menggunakan bahan sobekan Al-Quran. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bekas petasan yang diduga menggunakan bahan sobekan Al-Quran. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Petasan yang diduga menggunakan bahan dari kertas sobekan kitab Al-Quran ternyata dibeli oleh warga Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dari sebuah toko sayur mayur dan sembako di Kampung Kebon Manggis, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Pemilik toko itu berinisial Y (52). Y tak berkenan namanya disebut dalam pemberitaan dan juga foto-foto warunganya dijepret oleh wartawan.
Ilustrasi petasan. Foto: Shutter Stock
Y mengaku mendapat petasan itu dari penjaja yang menawarkan ke warungnya. Dia mengaku tidak kenal dengan penjual itu karena datangnya juga jarang-jarang.
ADVERTISEMENT
Dan biasanya, banyak agen sales berbagai produk, selain petasan, yang menawarkan barang dagangan ke warungnya untuk dia jual lagi.
"Pedagang lewat, enggak kenal juga. Tiap lewat warung suka nawarin 'Mpok, ada petasan nih, mau nggak?' begitu. Ya kalau ada duit, saya beli, kalau enggak, ya sudah," kata Y, saat ditemui di rumahnya, Selasa (14/9).
Y membeli serenceng petasan yang disebut beleguran itu dari berbagai ukuran. Mulai dari berdiameter seukuran uang logam Rp 1.000-an hingga sekepal tangan orang dewasa. Harga serenceng berbagai jenis petasannya itu dipatok Rp 90 ribu oleh penjual. Semakin besar ukuran petasan, maka semakin pendek untaiannya.
Petasan beleguran itu memang dikhususkan untuk resepsi pernikahan dan acara keagamaan yang biasa dilakukan masyarakat di sekitar Tangerang Raya. Y tidak tahu bahwa salah satu komponen kertas di gulungan petasan itu ternyata berasal dari bahan diduga sobekan Al-Quran. Musababnya, dari luar gulungan yang membungkus petasan itu hanya kertas koran biasa.
ADVERTISEMENT
"Enggak (tahu), orang bungkusan koran, kan, luarnya, nggak bongkar bongkar saya, mah," kata Y.
Usai petasan yang dijualnya viral, Y tetap masih akan menjual petasan. Karena menurut Y, dia hanya menjual barang dagangan yang dibelinya secara sah dari penjual.
Lagi pula, kata dia, petasan itu dia jual tidak sesering menjual sayuran dan sembako di warungnya. Kini di warungnya tidak ada petasan yang tersisa usai dibeli oleh pemilik hajatan di Ciledug itu.
"Ya, masih aja kalau ada yang nawarinya mah, buat menuhin makan saya sama dua anak saya, saya kan janda," ujar Y.