Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Rodrigo Duterte memerintahkan militer Filipina untuk bersiap melakukan evakuasi ribuan warganya di Irak. Perintah ini muncul sebagai buntut dari ketegangan Iran vs Amerika Serikat dalam sepekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Associated Press, perintah ini dikeluarkan Duterte dalam rapat darurat di Manila dengan Menteri Pertahanan, para jenderal dan kepala kepolisian, Minggu (5/1). Dalam rapat tersebut, dibahas soal rencana evakuasi 7.000 pekerja Filipina di Irak dan Iran.
Ketegangan di Irak meningkat setelah AS membunuh jenderal Iran Qassem Soleimani di Baghdad Jumat lalu. Iran mengancam akan menuntut balas atas pembunuhan tersebut.
Duterte memerintahkan kapal dan pesawat militer siap kapan pun untuk membawa warga Filipina pulang jika situasi menjadi gawat. Pasalnya ketegangan di Irak dalam sepekan terakhir berpotensi menjadi perang terbuka.
"Presiden Duterte memerintahkan Angkatan Bersenjata Filipina untuk bersiap mengerahkan aset militer untuk merepatriasi warga Filipina di Timur Tengah, terutama Iran dan Irak," kata Christopher Lawrence Go, anggota dewan Filipina yang ikut dalam rapat tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala staf militer Filipina Letnan Jendral Felimon Santos Jr mengatakan mereka telah mengidentifikasi kemungkinan rute evakuasi warganya, tidak hanya di Irak dan Iran, tapi juga dari Israel.
"Ada kemungkinan seperti itu (perang) dan kami meningkatkan perencanaan untuk meliputi semuanya, jaga-jaga jika terjadi sesuatu," kata Santos.
Tidak hanya Filipina, pemerintah Korea Selatan juga telah berdiskusi soal perlindungan 1.900 warga negara mereka di Irak dan Iran. India pun demikian, namun mereka belum merencanakan evakuasi.