Buntut Kematian Tokoh Sikh, WN India di Kanada Diminta Waspada

20 September 2023 19:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (7/9/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri India Narendra Modi tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten, pada Kamis (7/9/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Pemerintah India mengimbau warganya yang tinggal di Kanada untuk selalu berhati-hati dan waspada imbas ketegangan diplomatik yang melanda kedua negara.
ADVERTISEMENT
Ketegangan bermula usai seorang pemuka agama Sikh yang dianggap sebagai teroris di India, Hardeep Singh Nijjar, diduga tewas dibunuh di British Columbia, Kanada, pada Juni lalu.
Tewasnya tokoh separatis pro-Khalistan tersebut memicu New Delhi dan Ottawa saling mengusir diplomat tinggi di negara satu sama lain.
Dikutip dari Reuters, imbauan waspada untuk WN India — khususnya mahasiswa di Kanada, diumumkan Kementerian Luar Negeri di New Delhi, pada Rabu (20/9).
Adapun India adalah penyalur mahasiswa asing terbanyak di Kanada sejak 2018. Menurut Biro Pendidikan Internasional Kanada, ada 320 ribu mahasiswa asal India — sebanyak 40 persen dari total mahasiswa asing yang bersekolah di negara ini.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) dan Perdana Menteri India Narendra Modi tiba untuk pertemuan di rumah Hyderabad di New Delhi pada 23 Februari 2018. Foto: Money Sharma/AFP
"Mengingat meningkatnya kegiatan anti-India, kejahatan kebencian, dan kekerasan kriminal yang didalangi oleh politik di Kanada, seluruh warga negara India di sana, dan mereka yang berencana untuk melakukan perjalanan, didesak untuk sangat berhati-hati," bunyi imbauan Kementerian Luar Negeri India.
ADVERTISEMENT
"Mengingat lingkungan keamanan yang memburuk di Kanada, para pelajar India khususnya disarankan untuk sangat berhati-hati dan tetap waspada," tambahnya.
Ketegangan semakin meningkat, usai Perdana Menteri Justin Trudeau pada Senin (18/9) menuding agen intelijen India merupakan dalang di balik pembunuhan Nijjar.

Pengaruh Besar Sikh di Politik India

Saat berbicara di parlemen House of Commons, Trudeau menyatakan Nijjar adalah seorang warga negara Kanada dan pihaknya sedang menyelidiki dugaan kredibel atas keterlibatan India dalam kasus ini.
"Keterlibatan pemerintah asing dalam pembunuhan seorang warga negara Kanada di tanah Kanada merupakan pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap kedaulatan kami," ujar Trudeau.
Beberapa analis India berpendapat, Kanada tidak akan menghentikan gerakan separatis Sikh pro-Khalistan di negaranya. Sebab, kelompok ini disebut berpengaruh secara politik di Ottawa.
Spanduk Guru Nanak Sikh Gurdwara terlihat setelah pembunuhan pemimpin Sikh Hardeep Singh Nijjar di pekarangannya pada Juni 2023, di Surrey, British Columbia, Kanada 18 September 2023. Foto: REUTERS/Chris Helgren
"Trudeau tampaknya terlibat dalam politik domestik yang beracun dengan bermain-main dengan kelompok ekstremis diaspora Sikh," bunyi opini yang dipublikasikan Indian Express.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri India dengan tegas membantah keterlibatannya dalam pembunuhan Nijjar. Dikatakan bahwa klaim Trudeau tidak masuk akal dan bermotif politik.
"Kami adalah negara demokratis dengan komitmen yang kuat terhadap supremasi hukum," ujar mereka dalam keterangan resmi.
Argumen serupa disampaikan seorang mantan kepala badan intelijen India Research and Analysis Wings, A. S. Dulat, saat berbicara kepada media Press Trust of India.
Dulat mengatakan, adalah hal aneh bahwa Trudeau sampai mengusir seorang diplomat India dari House of Commons gara-gara kematian Nijjar. "Kami tidak melakukan hal-hal seperti ini," ungkap Dulat.
"Kami tidak membunuh orang, biar saya perjelas," tegas dia.