Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Buntut Protes JJ Rizal, DPRD DKI Bakal Panggil Transjakarta
30 September 2022 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan akan segera kembali memanggil jajaran PT Transjakarta untuk meminta keterangan lebih lanjut soal pembangunan Halte Bundaran HI .
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pembangunan ini diprotes oleh sejarawan JJ Rizal karena dianggap menghalangi pemandangan Patung Selamat Datang yang merupakan objek diduga cagar budaya.
“Yang kita lakukan akan panggil (Transjakarta) atau kita buat pansus, kita panggil itu,” kata Pras, sapaan akrabnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (30/9).
Pras menyayangkan proyek revitalisasi halte ini malah terkesan menghalangi Patung Selamat Datang yang seharusnya berdiri megah di tengah air mancur Bundaran Hotel Indonesia.
“Nah sekarang apa sih, apa patung itu mau dihalangi, hilangkan saja patungnya kalau memang diperlukan, enggak boleh itu (dihilangkan), udah ada peraturan undang-undangnya,” ujar politikus PDI-Perjuangan itu.
“Enggak layak lah itu, (pembangunan) harus saling menghormati, itu kan cagar budaya terserah, bongkar,” lanjutnya.
Halte Bundaran HI sebenarnya sudah lama berdiri. Namun sejak April 2022 lalu, Pemprov DKI Jakarta memutuskan untuk merevitalisasi halte tersebut dan membuatnya menjadi salah satu halte ikonik Jakarta.
ADVERTISEMENT
Bangunan ini nantinya akan terdiri dari 3 lantai bangunan. Adapun di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin totalnya ada 3 halte yang direvitalisasi, yaitu Halte Bundaran HI, Halte Tosari, dan Halte Sarinah. Targetnya, revitalisasi ini akan rampung akhir tahun ini.
“Ya, harusnya kan sebagai pemerintah daerah harusnya melihat (dampaknya), sedangkan jembatan JPO aja yang di Tosari dibongkar karena menutupi Patung Selamat Datang, ini sejarah kan,” tutur Pras.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Wardhana mengatakan pembangunan ini sudah dikaji dengan tim kebudayaan dan tidak menyalahi aturan ruang masyarakat.
“Ini kan khawatirnya dari segi view saja kan, kalau saya melihatnya seperti itu. Secara visual, tapi kan tidak mengganggu posisi kawasan sebagai cagar budayanya itu,” tutur Iwan secara terpisah di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (30/9).
ADVERTISEMENT