Buntut Serangan Israel di RS Gaza, Negara Arab Batalkan Pertemuan dengan Biden

18 Oktober 2023 9:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul setelah serangan Israel, di Kota Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Saleh Salem/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul setelah serangan Israel, di Kota Gaza, Rabu (11/10/2023). Foto: Saleh Salem/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Yordania dan sejumlah pemimpin negara Arab membatalkan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Keputusan diambil terkait serangan Israel ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Arab di Gaza.
ADVERTISEMENT
Pengumuman itu disampaikan Menlu Yordania Ayman Safadi pada Selasa (17/10). Dia mengatakan, sejatinya pertemuan akan digelar untuk menyepakati akhir dari perang dan pembantaian terhadap warga Palestina.
"Kampanye militer Israel membuat kawasan ini berada di pinggir jurang," kata Safadi seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Biden rencananya akan berada di Amman usai melawat ke Israel pada Rabu (17/10) ini. Pertemuan di ibu kota Yordania akan dihadiri oleh Raja Abdullah, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Gedung Putih mengungkap bahwa Biden masih akan melawat ke Timur Tengah, tetapi hanya ke Israel. Biden berangkat dari Washington pada Selasa (17/10). AS merupakan sekutu utama Israel.
Seorang pasien ginjal Palestina duduk di ranjang rumah sakit Naser di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Minggu (15/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Korban jiwa di RS Baptis Al-Ahli Arab sangat banyak karena di RS tersebut selain merawat korban serangan pasukan Zionis, juga menjadi lokasi perlindungan warga sipil.
ADVERTISEMENT
Raja Abdullah menyalahkan Israel atas serangan yang menewaskan 500 warga Palestina itu.
Raja Yordania mengungkap kejadian itu sebagai aib bagi kemanusiaan. Ia menyerukan Israel segera menghentikan serangan ke Gaza.
Pejabat Palestina meyakini ledakan di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli Arab disebabkan serangan udara Israel. Israel membantah tuduhan itu dan justru berkilah bahwa ledakan disebabkan gagalnya peluncur roket milisi bersenjata di Gaza.