Bupati Aceh Besar ke Bandara Sosialisasi Aturan Pramugari Berjilbab

31 Januari 2018 9:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Aceh Besar tinjau langsung Bandara SIM (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Aceh Besar tinjau langsung Bandara SIM (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan pramugari beragama Islam mengenakan jilbab, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali meninjau Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Rabu (31/1).
ADVERTISEMENT
Mawardi tiba di Bandara Sultan Iskandar sekitar pukul 08.13 WIB. Mengenakan kemeja putih, dirinya bersama rombongan langsung disambut pihak Angkasa Pura dan perwakilan dari Garuda Indonesia, Lion Air, dan Citilink.
Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak maskapai yang telah menyambut baik permintaan pemerintah Aceh Besar tentang pramugari diwajibkan memakai jilbab saat melakukan penerbangan ke Aceh Besar.
Kata Mawardi, dalam rangka menerapkan syariat Islam secara kaffah, maka Pemkab meminta pramugari menggunakan pakaian muslimah.
"Tapi tidak menyangka cepat viral surat edaran bupati menyebar di mana-mana. Ini adalah wujud dari kita semua ingin mewujudkan bandara bersyariat Islam sesuai dengan syariat Islam di Aceh," kata Mawardi memulai pembicaraan.
Bupati Aceh Besar tinjau langsung Bandara SIM (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Aceh Besar tinjau langsung Bandara SIM (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
Memang tak ada sanksi berat bagi yang tak mengindahkan surat edaran tersebut, namun pemerintah berharap pihak terkait dapat melaksanakan surat edaran tersebut.
ADVERTISEMENT
"Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Jika ke Aceh konsep tidak mesti harus yang seksi. Berharap rok bagian bawahnya tidak terbelah atau pakai risleting nanti saat di luar buka lagi," jelasnya.
Surkani, manajer operasi Angkasa Pura, sangat mendukung ide tersebut. Apalagi pada 2016, Bandara SIM mendapat predikat sebagai bandara halal.
"Dengan keberadaan menjalankan syariat Islam kami sangat mendukung, cuma implementasi di masing-masing maskapai," ucapnya.
Sementara General Manager Garuda Indonesia, Sugiono, menyebut pramugari umrah dan haji sebenarnya sudah mengenakan jilbab. Pihaknya sudah melayangkan surat edaran tersebut ke manajemen pusat agar pramugari yang masuk ke Provinsi Aceh mengenakan kerudung.
"Kami akan mematuhi dan mengindahkan, kami akan memakai kerudung. Mematuhi aturan yang ada di wilayah Aceh," kata Sugiono.
ADVERTISEMENT