Bupati Banyuwangi dan Gubernur DIY Berbagi Ide Pulihkan Pariwisata Saat Pandemi

4 Desember 2020 13:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Geopark Kawah Ijen, Banyuwangi Foto: Shutter stock
zoom-in-whitePerbesar
Geopark Kawah Ijen, Banyuwangi Foto: Shutter stock
ADVERTISEMENT
Pariwisata Banyuwangi sempat terimbas pandemi COVID-19, namun kini perlahan mulai bangkit. Berbagai strategi yang mengacu pada adaptasi kebiasaan baru dilakukan untuk kembali menggairahkan sektor salah satu penggerak roda ekonomi daerah ini.
ADVERTISEMENT
Berbagai strategi itu dijabarkan langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam seminar nasional pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang digelar secara online.
Seminar yang mengambil tema “Sinergi Reaktivasi Pariwisata di Era New Normal” ini digelar Bank Indonesia-DIY, berkolaborasi dengan pemerintah DIY.
Bupati Banyuwangi Azwar Anas berbagi ide dan gagasan soal pemulihan pariwisata saat webinar bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Foto: Pemkab Banyuwangi
Di depan 931 peserta, Anas mengajak untuk me-review pandemi COVID-19 yang kemudian mengubah paradigma pariwisata Banyuwangi.
“Memasuki masa new normal, kami di Banyuwangi menyusun protokol kesehatan secara ketat di destinasi pariwisata, hotel maupun restoran. Kami pun mengeluarkan sertifikasi bagi destinasi pariwisata, hotel, restoran maupun pemandu wisatanya,” terang Anas.
Sertifikasi tersebut dikeluarkan agar wisatawan merasa aman, nyaman, dan tetap sehat saat berwisata ke Banyuwangi. Wisatawan pun bisa dengan mudah mengakses dan memilih semua hal yang sudah tersertifikasi melalui smartphone.
Bupati Banyuwangi Azwar Anas berbagi ide dan gagasan soal pemulihan pariwisata saat webinar bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Foto: Pemkab Banyuwangi
Sejumlah perubahan strategi pariwisata Banyuwangi itu, salah satunya adanya hari libur sehari di tiap pekan bagi destinasi wisata, untuk proses disinfeksi.
ADVERTISEMENT
Menurut Anas, seiring kembali bergeraknya sektor pariwisata, perekonomian masyarakat Banyuwangi pun mulai kembali menggeliat.
“Kami juga dorong UMKM kami untuk bangkit dan lebih berdaya saing. Karena kami percaya, membangun pariwisata juga harus membangun ekonomi bagi masyarakat sekitar, bukan hanya masyarakat dari luar saja yang mendapatkan keuntungan. Nah, sektor pendukung pariwisata ini juga kami kenalkan strategi di era new normal,” ujarnya.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memberlakukan uji coba pedestrian Malioboro bebas kendaraan bermotor mulai hari ini, Selasa (3/11). Uji coba ini berlangsung hingga 15 November saja. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengapresiasi adanya seminar ini, karena bisa digunakan sebagai momentum yang baik untuk saling bersinergi, terkait pemulihan pariwisata kedua daerah.
“Kami mengambil tema sinergi reaktivasi, artinya bergotong royong melipatgandakan energi dan kembali melakukan aktivitas untuk bangkit bersama, meski dibatasi protokol kesehatan. Mari kita tetap optimis agar ke depan, kita semua menjadi lebih baik,” jelas Sultan HB X.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Senada dengan Sultan HB X, Kepala perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan, mengatakan, seminar ini merupakan upaya sharing dengan Pemkab Banyuwangi untuk membawa pariwisata DIY kembali bangkit usai pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Tentunya kami perlu belajar banyak dari berbagai pihak yang telah berhasil dengan segala inovasinya untuk survive di tengah pandemi. Contohnya Banyuwangi,” jelas Hilman.
Seminar ini diikuti pula Gubernur BI Perry Warjiyo, Kepala OJK DIY, Parjiman. Selain Anas, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio juga bertindak selaku narasumber bersama Chief of Creative Experience Office Putri Indahsari Tanjung.