Bupati Bogor: 1 Pasien Corona Kerja Naik Ojol, KRL, hingga MRT

20 Maret 2020 10:31 WIB
Bupati Bogor, Ade Yasin, saat konferensi pers di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (18/1). Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bogor, Ade Yasin, saat konferensi pers di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (18/1). Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
ADVERTISEMENT
Bupati Bogor Ade Yasin menyebutkan satu dari tiga pasien positif virus corona di wilayahnya adalah laki-laki berusia 35 tahun. Pasien itu diduga terpapar di sebuah klub dansa di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Seorang laki-laki usia 35 tahun, ini rentetan dari kejadian klub dansa, yang pasien di Kota Depok," ujar Ade Yasin saat mengumumkan kasus COVID-19 di Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (19/3) dikutip dari Antara.
Dia merinci pria yang tinggal di Kecamatan Bojonggede itu berdansa tango dengan gurunya dansanya yang berusia 33 tahun pada 25 Februari 2020. Kemudian, keesokan harinya langsung demam dan surut dua hari kemudian.
Setelah demam surut, pada 29 Februari, pasien itu mengeluh tidak bisa mengendus bau dengan baik.
Padahal, sejak tanggal 28 Februari, pria pegawai swasta itu sudah mulai masuk kerja di DKI Jakarta. Ia berangkat dari rumahnya menggunakan ojek online hingga KRL dan MRT.
"Berangkat kerja menggunakan transportasi umum seperti ojek online, KRL, MRT, dan busway," beber Ade Yasin.
Ilustrasi KRL. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Politisi PPP itu menyebutkan pasien kemudian mulai merasakan sesak napas pada 7 Maret 2020. Kemudian, ia dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah melaksanakan serangkaian pemeriksaan kesehatan di RS Persahabatan Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, virus tersebut lantas menular ke ibundanya yang berusia 67 tahun. Pada 16 Maret 2020, perempuan yang berprofesi sebagai konsultan pajak itu juga dinyatakan terinfeksi COVID-19.
Kementerian Perhubungan terapkan social distancing di stasiun kereta demi mencegah virus corona. Foto: Dok. Kemenhub
Pasien tersebut meninggal dunia saat menjalani masa karantina di RS Persahabatan Jakarta pada Kamis (19/3) dini hari. Jenazah pasien langsung dikebumikan di Jakarta, tanpa dibawa terlebih dahulu ke tempat tinggalnya di Bogor.
"Kami perintahkan tadi pagi pihak RSUD Cibinong untuk menjemput anak laki-lakinya yang positif COVID-19 agar dikarantina di rumah sakit," kata Ade Yasin.
Di samping itu, ada satu pasien positif COVID-19 lainnya, yaitu seorang pramugara berusia 27 tahun yang merupakan warga Cibinong, Kabupaten Bogor.
"Riwayat perjalanan terakhir ke Singapura. Hari ini dijemput untuk diisolasi di RSUD Cibinong," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor, dr Kusnadi yang ditunjuk sebagai juru bicara (jubir) COVID-19 menyebutkan hingga Kamis (19/3) ada sebanyak 86 orang dengan pemantauan (ODP), pasien dengan pengawasan (PDP) sebanyak 22 orang, dan tiga positif terinfeksi COVID-19.
"Yang ODP ada 86 yang sudah selesai 39, masih pemantauan ada 47 orang. Masih nambah terus hasil tracking. PDP total kasus 22, yang sudah selesai 17 orang. Yang masih diawasi itu lima orang," paparnya.