Bupati Bogor Ade Yasin Pakai Rompi Oranye, Langsung Ditahan KPK Usai OTT

Konfrensi pers terkait operasi tanggap tangan Bupati Bogor di KPK, Kamis (28/4/2022). Foto: Youtube/KPK RI

Bupati Bogor Ade Yasin resmi mengenakan rompi oranye bertuliskan “Tahanan KPK”. Rompi itu dikenakannya setelah menjalani pemeriksaan oleh tim penyelidik dan penyidik KPK terkait OTT pada dua hari terakhir ini.

Ade Yasin turun dari ruang pemeriksaan di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK pada Kamis (28/4) dini hari, sekitar pukul 01.54 WIB. Ia tampak sudah mengenakan borgol serta rompi oranye sebagai tanda seorang tahanan KPK.

Dari ruang pemeriksaan, ia langsung dibawa ke ruang konferensi pers KPK. Ade Yasin dengan rompi oranye tersebut ikut ditunjukkan dalam konferensi pers tersebut.

Ade diketahui terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa malam (26/4). Ia diamankan bersama 12 orang orang lainnya. Termasuk dari pihak BPK perwakilan Jabar serta beberapa orang rekanan.

Berdasarkan hasil gelar perkara, ada 8 orang yang dijerat sebagai tersangka. Ade Yasin dan 3 ASN Pemkab Bogor disangka sebagai pihak pemberi suap.

Mereka diduga menyuap 4 pegawai BPK perwakilan Jawa Barat. Suap diduga terkait pemeriksaan laporan keuangan agar Pemkab Bogor mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.

"KPK menemukan bukti permulaan cukup dan kita tingkatkan ke penyidikan," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers.

Dalam kegiatan tangkap tangan tersebut, KPK menemukan sejumlah uang yang nilainya hingga miliaran rupiah. Diduga, uang merupakan bagian suap yang diberikan.

Pada saat OTT, KPK menemukan uang tunai Rp 570 juta dan dalam rekening senilai Rp 454 juta. Uang diduga bagian dari suap yang diberikan.

Atas perbuatannya, Ade Yasin dkk kemudian dijerat sebagai tersangka. Ia pun langsung ditahan. Khusus Ade Yasin, ia ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.