Bupati Bogor: Penyebab Longsor karena 200 Hektare Hutan Gundul

18 Januari 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara lokasi tanah longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/1). Foto:  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara lokasi tanah longsor di Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/1). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
Bupati Bogor, Ade Yasin, bersama Kepala BNPB Doni Monardo, Wakapolri Komjen Gatot Eddy, serta Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Wiratno, memantau kondisi terkini bencana longsor di Kabupaten Bogor. Mereka memantau lokasi terdampak longsor menggunakan helikopter.
ADVERTISEMENT
Dari pemantauan itu, Ade mengatakan, longsor pada Rabu (1/1) lalu disebabkan luasnya hutan di Bogor yang telah beralih fungsi, seperti untuk penambangan liar.
“Saya lihat-lihat di atas, kami potret penyebabnya (longsor) salah satunya alih fungsi lahan dan illegal logging dan tambang. Dari atas ada sekitar 200 hektare yang kelihatan (gundul atau beralih fungsi)” ungkap Ade usai peninjauan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (18/1).
Sehingga untuk mencegah terjadinya longsor kembali, Ade mengatakan hutan yang gundul akan ditanami lagi.
Bupati Bogor, Ade Yasin, saat konferensi pers di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Sabtu (18/1). Foto: Andesta Herli Wijaya/ kumparan
Sementara terkait eksploitasi hutan oleh penambang liar maupun pelaku illegal logging, kata Ade, merupakan ranah KLHK dan Polri untuk menindaknya.
“Persoalan hukum ini kami serahkan ke beliau di atas untuk dalami penyebab longsor. Saya berharap dituntaskan, ke depan enggak ingin lagi,” ucap Ade.
ADVERTISEMENT
Ade mengatakan, saat ini Pemkab Bogor fokus menangani korban terdampak banjir dan longsor yang jumlahnya mencapai 17.869 pengungsi.
“Pemda setelah selesai dengan pengungsi, kami akan hijaukan kembali lahan-lahan yang perhutanan kembali,” pungkasnya.