Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bupati Cianjur Diduga Selewengkan Dana Gempa: KPK Telaah; Herman Siap Diperiksa
28 Desember 2022 8:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam laporan Acsenahumanis Respon Foundation ke KPK, Herman diduga memotong prosedur operasi standar (SOP) yang dibuat BNPB dan me-repacking bantuan dari Emirates Red Crescent.
Bantuan tersebut terdiri dari 2 ribu lembar selimut, 25 ton beras, seribu paket kebersihan, serta 500 lampu bertenaga solar dan battery charger untuk tenda. Bantuan tersebut diduga dikemas ulang menjadi kemasan partai dan dijual ke pasar.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan informasi tersebut.
"Setelah kami cek benar ada pengaduan dimaksud. Pelapor maupun materinya tentu tidak bisa kami sampaikan ke publik," kata Ali, Senin (26/12).
Ali memastikan KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan menelaah dan memverifikasi terlebih dahulu.
"Segera kami tindak lanjuti dengan telaah dan verifikasi untuk memastikan syarat kelengkapan laporan pengaduan. Kami juga lakukan pengayaan informasi terkait hal tersebut," ujar Ali.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum seputar pelaporan tersebut:
Bupati Cianjur: Kalau Korupsi Hukumannya Mati
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menanggapi terkait adanya pelaporan dugaan penyelewengan bantuan asing untuk gempa bumi Cianjur di KPK.
Herman mengungkapkan, siap jika harus menjalani klarifikasi oleh lembaga antirasuah itu terkait dugaan penyelewengan dana bantuan gempa bumi yang dilayangkan padanya.
"Setiap bantuan donasi yang masuk didata dan dicatat di gudang dengan pembukuan yang dapat dipertanggungjawabkan," kata Herman, kepada wartawan, Senin (26/12).
Herman menyebutkan, terlalu naif jika dirinya sampai tega menjual barang bantuan yang diberikan para donatur untuk korban gempa bumi Cianjur.
"Masa iya Bupati jual bantuan ke pasar, Bupati banyak kerjaan. Tinggal itu mah silakan saja, terlalu naif jika harus menjual barang bantuan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Siapa Bupati Herman?
Sebelum menjadi Bupati Cianjur, Herman terlebih dahulu menjadi wakil bupati mendampingi Irvan Rivano Muchtar. Pasangan yang didukung Partai Golkar, PBB, dan PKB ini menang dengan perolehan 49,02% di Pilkada Cianjur 2015.
Masa jabatannya bersama Irvan Rivano diwarnai sejumlah demo, salah satunya karena kebijakan Irvan memindahkan pusat pemerintahan ke Kelurahan Cempaka yang dinilai tanpa kajian terlebih dahulu.
Irvan juga terjerat kasus hukum di lembaga antirasuah. Setelah Irvan terjaring OTT KPK, Herman Suherman diangkat menjadi Plt Bupati Cianjur dari akhir 2018 hingga Pilkada 2020 tiba.
Di Pilkada 2020, Herman mencoba peruntungannya kembali. Herman yang merupakan kader PDIP maju sebagai calon bupati bersama Ketua DPC Partai Golkar saat itu, Tubagus Mulyana Syahrudin.
ADVERTISEMENT
Pasangan yang didukung oleh PDIP, Golkar, NasDem, PAN, dan PPP ini harus melawan tiga paslon lainnya: Muhammad Toha-Ade Sobari; Oting Zaenal Mutaqin-Wawan Setiawan; dan Lepi Ali Firmansyah-Gilar Budi Raharja.
Tapi pasangan Herman-Tubagus berhasil menang satu putaran dengan perolehan 600.394 suara.
Ketua DPRD Cianjur Minta Bupati Buktikan Tak Ada Penyelewengan Dana Gempa
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, mengatakan dugaan penyelewengan dana bantuan bagi korban gempa Cianjur harus ditindaklanjuti dengan serius, sebab akan menyangkut kepercayaan dari banyak pihak.
"Bupati Cianjur Herman Suherman agar melakukan penelusuran dan evaluasi terkait dugaan penyelewengan bantuan luar negeri untuk bencana gempa yang dilaporkan ke KPK. Bupati kan sudah membantah dugaan tersebut. Tapi bukan berarti dugaan ini diabaikan begitu saja. Harus ditindaklanjuti, dikhawatirkan memang terjadi penyimpangan," kata politikus Gerindra itu, Selasa (27/12).
ADVERTISEMENT
Ganjar menyebutkan, Bupati Herman yang merupakan kader PDIP itu harus membuktikan jika dugaan penyelewengan bantuan asing untuk gempa bumi Cianjur itu tidak benar.
"Kalau memang tidak ada, ya harus dibuktikan supaya tidak mempengaruhi kepercayaan donatur yang sudah dan akan membantu warga terdampak gempa bumi Cianjur," ujarnya.