Bupati Majalengka: Anak Saya Ketua Daerah Perbakin

13 November 2019 9:01 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Majalengka Karna Sobahi. Foto: Instagram/@karnasobahi
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Majalengka Karna Sobahi. Foto: Instagram/@karnasobahi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi masih menyelidiki dugaan kasus penembakan yang dilakukan anak Bupati Majalengka, Irfan Nuralam, kepada seorang kontraktor bernama Panji Pamungkasandi. Salah satu hal yang kini sedang diselidiki adalah senjata api yang digunakan Irfan untuk menembak Panji.
ADVERTISEMENT
Bupati Majalengka Karna Sobahi membenarkan anaknya memiliki senjata api. Karna mengungkapkan anak keduanya, Irfan, merupakan Ketua Daerah Perbakin (Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) di Kabupaten Majalengka. Senjata tersebut, kata dia, juga dilengkapi dengan izin.
"Anak saya kebetulan Ketua Daerah Perbakin Kabupaten Majalengka dan punya izin kepemilikan. Seperti itu," kata Karna melalui pesan singkat, Rabu (13/11).
Karna menyebut kasus penembakan yang melibatkan anaknya ini sebagai musibah. Ia pun berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran baginya dan keluarga.
Panji, korban yang diduga ditembak anak Bupati Majalengka menunjukan tangannya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Ya yang namanya musibah bisa nimpa siapa saja. Kebetulan sekarang menimpa anak saya, tentu harus jadi hikmah dan pelajaran bagi saya dan keluarga," ucap dia.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Majalengka Wafdan Muttaqin mengatakan, pistol yang dimiliki Irfan merupakan pistol peluru karet. Dari informasi yang dihimpun, pistol itu memiliki kaliber 9 mm dan izinnya berlaku hingga 10 Januari 2020.
ADVERTISEMENT
"Pistol peluru karet," ungkap Wafdan.
Wafdan juga memastikan pistol yang diduga digunakan Irfan untuk menembak telah diamankan dan dijadikan sebagai barang bukti.
"Sudah diamankan (pistolnya)" tutur dia.
Panji, korban yang diduga ditembak anak Bupati Majalengka menunjukan tangannya. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Penembakan ini diduga lantaran kontraktor yang bernama Panji Pamungkasandi menagih uang sebesar Rp 500 juta. Uang tersebut merupakan uang proyek pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SBPU) yang selesai sejak bulan April 2019 lalu.
Akibat peristiwa itu, Panji mengalami luka pada bagian telapak tangan kirinya dan mendapat enam jahitan. Selain itu, beberapa pegawainya juga mengalami luka lebam akibat dianiaya oleh anak buah Irfan.