Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Bupati Purwakarta Urus Penutupan Taman Sri Baduga
22 Februari 2017 13:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberi penjelasan mengenai penutupan Taman Sri Baduga oleh pihak kepolisian. Menurut Dedi, penyebab penutupan ini karena insiden meninggalnya seorang ibu karena serangan jantung saat berdesakan di depan gerbang taman akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu ada 50 ribu orang datang ingin menyaksikan acara air mancur menari yang juga merupakan atraksi kebanggaan Purwakarta. Hadir pada Sabtu malam itu, Menpar dan artis ibu kota.
"Ada garis polisi, agar air mancur tidak dioperasikan dahulu. Sekarang kami mengajukan izin permanen, untuk selama setahun," jelas Dedi saat dihubungi kumparan, Rabu (22/2).
Dedi mengungkapkan, Pemkab Purwakarta juga menyikapi segera insiden korban tewas itu. Santunan diberikan kepada keluarga ibu yang meninggal tersebut, baik dari Dedi pribadi juga dari Dinas Pariwisata. Tak hanya itu saja, putra almarhumah ibu itu juga ditanggung bea siswa hingga sampai ke perguruan tinggi.
"Keluarga juga tidak akan menuntut sudah diselesaikan. Ya memang jumlah orang sampai 50 ribu, dan waktu itu, korban melawan arus. Orang-orang mau masuk ke taman, ibu ke arah keluar," beber Dedi.
ADVERTISEMENT
Selain itu juga, Dedi segera memerintahkan pembukaan gerbang taman lainnya. Jadi ada tiga pintu gerbang, ada khusus wanita dan anak-anak serta untuk kelompok disabilitas.
"Sampai tempat duduk kami persiapkan di dalam. Kami atur kembali," beber Dedi.
Pemkab Purwakarta juga mempersilakan pihak kepolisian melakukan pemeriksaan kepada kepala bidang pariwisata Purwakarta terkait insiden tersebut.
"Selama ini tidak pernah ada problem apapun, kami kan sudah setahun lebih mengoperasikan taman ini. Kedepannya melihat antusiasme warga, pertunjukan akan dilakukan dua kali, agar juga tidak terjadi penumpukan," tutup Dedi.