Bupati Sleman Minta Pelaku Perang Sarung Ditindak: Jangan Sampai Jadi Budaya

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta pihak kepolisian menindak tegas pelaku perang sarung. Sebab, aktivitas tersebut telah meresahkan masyarakat.
"Kalau sampai ada kejadian (perang sarung) di Sleman, saya minta pihak berwajib untuk menindak tegas dan proses hukum pelakunya. Jangan sampai ini jadi budaya," kata Kustini, Selasa (28/3).
Kustini juga menginstruksikan Satpol PP dan Linmas untuk bekerja sama dengan kepolisian untuk menjaga ketertiban di Sleman. Seperti melakukan patroli bersama.
Pemkab Sleman ingin masyarakat merasakan keamanan dan kenyamanan selama menjalani ibadah di Bulan Ramadhan.
"Jangan sampai terganggu oleh aksi-aksi yang tidak terpuji seperti itu," katanya.

Di sisi lain, Kustini juga ingin kelompok Jaga Warga di desa bisa turut memperhatikan hal ini. Begitu pula orang tua juga diminta memperhatikan anaknya khususnya pada jam setelah tarawih hingga subuh.
"Orang tua yang punya anak-anak remaja lebih serius diperhatikan. Kalau sudah waktunya pulang, ya, dipastikan sudah di rumah. Jangan sampai terlibat kegiatan semacam itu," katanya.
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan saat di Polresta Yogyakarta beberapa waktu lalu mengatakan perang sarung bisa saja dijerat pasal, terlebih jika terjadi perkelahian.
"Sama (Pasal) 170 kalau terjadi perkelahian. Kenapa ada kebiasaan tarung sarung, gitu. Menurut saya suatu kebiasaan yang tidak ada hal positif apalagi di bulan yang suci ini," kata Suwondo.