Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BKSDA dan Pemkab Tapanuli Utara terus menyelidiki sosok pengisap darah (palasik ) ternak di Desa Pohan Tonga, Siborongborong. Dari laporan warga ternyata serangan palasik ternak ini sudah terjadi sejak 2017.
ADVERTISEMENT
“Kapolsek Siborongborong Silalahi melaporkan sebenarnya ini sudah terjadi beberapa tahun berturut turut, sejak tahun 2017, 2018 dan 2019 yakni binatang bebek, enthok dan angsa,” ujar Bupati Tapanuli Utara , Nikson Nababan kepada kumparan, Rabu (24/6).
Nikson baru mengetahui hal ini setelah menggelar rapat dengan Muspika setempat, kemarin Selasa (23/6).
“Setelah rapat kemarin baru terungkap bahwa sejak 2017 ada kejadian serupa di lokasi desa yang sama,”ujar Nikson.
Kata Nikson selama beraksi, aksi palasik menghisap darah tidak diketahui warga, makhluk itu hilang tanpa jejak. Selain itu palasik tersebut beraksi, hanya dalam waktu tertentu dalam setahun, setelah itu menghilang
“Rentang waktu tertentu, seperti musiman gitu,” ujar Nikson
Untuk segera mengungkap makhluk palasik itu, ujar Nikson, Polisi, TNI dan BKSDA terus melakukan patroli. Dia juga telah berkordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup agar membuat surat edaran, yang isinya mengimbau masyarakat apabila hewan ternaknya jadi korban palasik segera bawa ke rumah sakit, agar diautopsi.
ADVERTISEMENT
“Sehingga diketahui penyebabnya, apakah bekas sayatan benda tajam atau oleh binatang buas,’’ ujar Nikson.
Sebelumnya Nikson mengatakan matinya hewan secara misterius di sana sudah terjadi 2 minggu belakangan. Rata-rata hewan ternak yang mati terdiri dari bebek, ayam hingga babi. Untuk mempermudah pencarian saat ini juga telah memasang kamera di beberapa titik.
Untuk segera mengungkap kasus ini Nikson bahkan membuat sayembara bagi siapa pun yang bisa mengungkap kasus ini akan diberi uang Rp 10 juta.
"Hadiahnya Rp10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata? Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” ujar Nikson, Senin (22/6).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.