news-card-video
25 Ramadhan 1446 HSelasa, 25 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Burhanuddin & Kios Jual Beli Uang Kunonya: Kalau Dapat Uang, Besok Saya Mudik

23 Maret 2025 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burhanuddin, penjaja jasa tukar uang kuno dan rusak, saat mengobrol dengan tukang sayur di depan kiosnya di kawasan Alun-Alun Kota Bandung, Minggu (23/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Burhanuddin, penjaja jasa tukar uang kuno dan rusak, saat mengobrol dengan tukang sayur di depan kiosnya di kawasan Alun-Alun Kota Bandung, Minggu (23/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Di saat ramai pendatang bersiap untuk pulang kampung di momen Lebaran tahun ini, ada sosok Burhanuddin (51) yang masih menjajakan jasa tukar uang rusak dan kuno di emperan Jalan Asia-Afrika, atau sekitar Alun-alun Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Pria asal Slawi, Jawa Tengah, itu belum kepikiran untuk mudik tahun ini: belum punya ongkos.
“Kalau kampung saya itu di Slawi, yang mau perbatasan dengan Tegal. Enggak tahu bakal mudik atau enggak tahun sekarang, karena ya begini lah kondisi usahanya (sepi),” ucap dia saat ditemui di lapaknya, Minggu (23/3).
Burhanuddin punya kios kecil bertuliskan jual beli uang kuno-asing. Di kios itu, tampak gambar sejumlah uang kertas rupiah dengan nominal beragam dari masa ke masa.
Selain itu, ada juga terpal plastik biru terbentang di sebelah kiosnya. Pada terpal tersebut, tertempel contoh uang kertas yang ia terima untuk ditukar.
Usahanya sepi belakangan ini. Ia bercerita pernah tak membawa seribu rupiah pun ke rumah. Namun itu tak membuatnya patah arang, mengingat ada istri dan lima buah hati yang menanti jerih payahnya di kampung sana.
ADVERTISEMENT
"Kalau pulang (mudik), perlu ada yang dibawa buat anak-anak, buat istri. Karena belum ada, jadi belum terpikir balik ke kampung. Kalau umpama hari ini ada (uang untuk ongkos dan keluarga) ya besok saya juga mudik,” ucapnya.
Dia sendiri sadar betul usaha yang dilakoninya tak semenjanjikan usaha di bidang lain. Tapi untuk usaha hal lain, perlu modal lagi, dan itu belum ia miliki.
Dia pernah menjajal profesi lain untuk mengais rezeki dengan mengamen mengenakan kostum badut sembari memutar lagu dari speaker. Tapi usaha itu karam, dikandaskan oleh kebutuhan. Dia pun akhrinya kembali ke bisnis tukar uang rusak.
“Dulu saya pernah ngamen juga gitu pakai kostum badut bawa speaker. Tapi waktu itu karena butuh dijual,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Burhanuddin mengaku bersyukur. Karena masih diberi kesehatan dan bisa menjalani aktivitas sehari-hari.
“Kalau untuk makan, ada aja. Kadang ada yang kasih juga apalagi pas bulan puasa seperti ini suka ada yang bagi-bagi. Kalau saya, ya dijalani saja, yang penting masih dikasih sehat, keluarga di kampung juga pada sehat,” tutur dia.
Putra dan rekannya sesama cosplayer hantu di kawasan Jalan Asia-Afrika, Kota Bandung, Minggu (23/3/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Di kawasan pusat Kota Kembang, Burhanuddin tidak sendiri. Ada Putra (28), pria asal Banten, yang masih mengais rezeki dan tidak pulang mudik tahun ini.
Di trotoar Jalan Asia-Afrika, dekat Gedung Merdeka, dia dengan beberapa rekannya masih menjalani profesi sebagai "hantu". Peran yang tampak menggelitik, karena keluar siang hari.
Namun, alasan Putra tidak mudik berbeda dengan Burhanuddin. Putra mengaku dia tak pulang lantaran pendapatan sebagai cosplayer menjelang Lebaran itu meningkat.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan jumlah orang yang meminta berfoto dengan cosplayer hantu sepertinya melonjak, karena banyaknya masyarakat yang ngabuburit menunggu waktu berbuka di kawasan tersebut. Dari hasil berfoto itulah, cosplayer sepertinya mendapatkan cuan.
“Iya banyak yang ngabuburit, liburan, foto-foto gitu kan, apalagi nanti lebaran,” ungkapnya.
Dia bercerita cuan yang dikantongi menjelang dan setelah Lebaran bisa meningkat sampai 60-80 persen ketimbang hari biasa. Dan itu, kata dia amat sayang buat dilewatkan.
“Jadi istilahnya sayang momen kalau udah mudik dari sekarang. Soalnya bisa lebih banyak dapat uang,” ucap pria yang saat ditemui mengenakan kostum kuntilanak baju merah berkepala tiga itu.
Putra mengaku belum punya keturunan di kampung halamannya. Adapun, pendapatan yang ia kantongi dari menjalani profesi sebagai cosplayer hantu tak lain buat menafkahi istri dan orang tua.
ADVERTISEMENT
“Jadi, rencananya saya baru mau pulang itu 1 atau 2 pekan pas setelah Lebaran. Soalnya momen libur juga kan ramai,” ucapnya.