Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Buron, Eks PM Thailand Muncul di Singapura
21 Februari 2018 15:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Eks Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dan adiknya yang juga pernah menjabat posisi serupa Yingluck Shinawatra menampakkan diri di Singapura. Thaksin saat ini tengah diasingkan di Uni Emirat Arab, sementara Yingluck statusnya kini sebagai buronan pengadilan Thailand.
ADVERTISEMENT
Kemunculan eks keluarga penguasa Thailand ini terjadi usai Thaksin menyerukan partai pendukungnya, Puea Thai, untuk segera bersatu jelang dihelatnya pemilu di Negeri Gajah Putih.
Laporan sejumlah media di Singapura menyebut, Thaksin dan Yingluck terlihat berada di salah satu hotel di negara itu. Mereka nampak tengah berbicara dengan sekumpulan pria.
Tidak diketahui, siapa sekumpulan pria yang ditemui kakak beradik tersebut di Singapura.
Sehari sebelum muncul di Singapura, 10 anggota parlemen dari Partai Puea Thai menemui Thaksin di Hong Kong. Mereka membahas strategi partai untuk menghadapi pemilu mendatang.
"Thaksin meminta agar kami bersatu tidak terpecah belah," sebut salah seorang anggota parlemen Puea Thai yang menemui Thaksin, Prayuth Siripanich, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (21/2).
ADVERTISEMENT
"Beliau juga meminta agar kami menemui konstituen karena pemilu akan datang sesegera mungkin," sambung dia.
Menanggapi kemunculan Thaksin dan Yingluck, juru bicara junta militer, Piyapong Klinpan, angkat bicara. Dia menegaskan, gerak-gerik kedua orang itu sudah terendus.
"Beberapa instansi terkait termasuk polisi telah mengikuti mereka," sebbut Klinpan.
Selama hampir dua dekade, keluarga Shinawatra menguasai Thailand. Kekuasaan mereka mendapat tentangan besar dari kelompok lain termasuk junta militer.
Thaksin yang memerintah dari 2001-2006, ditumbangkan oleh sebuah kudeta. Usai kudeta, Thaksin diasingkan ke Dubai, Uni Emirat Arab.
Sementara itu sang adik, Yingluck, juga bernasib sama. Dia ditumbangkan oleh junta militer Thailand pada 2014 lalu.
Setelah terguling, Yingluck divonis lima tahun penjara dalam kasus subsidi beras di Thailand. Namun, sebelum sidang putusan, Yingluck kabur ke luar Thailand.
ADVERTISEMENT