Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Buron Penganiaya Nenek Asyah di Cianjur Ditangkap saat Sembunyi di Pemakaman
7 Mei 2025 11:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Abdul Kohar (37 tahun) pelaku penganiayaan Nenek Asyah (76) yang sempat melarikan diri ditangkap polisi. Saat ditangkap Abdul sedang bersembunyi di area pemakaman umum di wilayah Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
"Setelah memukuli korban, Kohar kabur ke daerah Cibeber dengan membawa keluarganya ke tempat mertuanya. Kemudian tersangka bersembunyi di gubuk di tengah makam yang dekat dengan rumah mertuanya tersebut," kata Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, kepada kumparan, Rabu (7/5).
Total 2 Tersangka
Tono menyebutkan, polisi telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, yakni Ahmad (50) dan Kohar. Kohar merupakan provokator.
Ahmad sudah ditangkap lebih dulu di rumahnya di Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Selasa (6/5).
"Kedua tersangka kita kenakan Pasal 170 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal 7 tahun. Kita imbau juga masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagai informasi yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain," ucap Tono.
ADVERTISEMENT
Awal Mula
Nenek Asyah babak belur dihajar dua pria. Lansia asal Kampung Legok, Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu dituding sebagai penculik anak.
Penganiayaan itu terjadi saat Asyah baru pulang usai mencairkan dana pensiun almarhum suaminya di Sukabumi, Minggu (4/5). Saat pulang ke rumah, dia meminta bantuan seorang anak untuk menuntunnya di jalan menanjak.
Di tengah perjalanan, anak kecil itu berlari meninggalkan Asyah. Tak lama, ada warga yang tiba-tiba meneriakinya sebagai penculik anak. Warga sekitar kemudian mengerubungi Asyah. Di antaranya, ada yang melayangkan pukulan, yakni Ahmad dan Abdul Kohar.
Kata Cucu Korban
Cucu Asyah, Nur Azizah (30), mengatakan keluarga mengetahui kejadian itu setelah korban diamankan di balai desa.
ADVERTISEMENT
Azizah membantah neneknya penculik. Lokasi kejadian pun hanya menempuh waktu 5 menit dari rumah Asyah jika menggunakan motor.
"Nenek saya bukan penculik. Dari lokasi ke rumah itu beda satu kampung. Harusnya saat kejadian ditanya dulu, tapi informasinya malah langsung dipukuli. Bahkan setelah dijemput, sepanjang perjalanan itu banyak yang nyebut nenek saya penculik, padahal sudah dijelaskan," kata Azizah.
Pengakuan Ahmad
Ahmad mengaku gelap mata karena dapat informasi bahwa anaknya yang jadi korban penculikan.
"Saat saya menuju pulang, saya mendengar informasi anak saya akan diculik. Setelah menanyakan siapa pelakunya, beberapa orang menyebut nama korban. Langsung emosi dan melihat korban tengah dikerumuni warga langsung saja saya memukul pada bagian wajah korban," kata Ahmad sambil tertunduk lesu, di Polres Cianjur.
ADVERTISEMENT