Buronan Interpol Stefan dan Cyril Buat Usaha di Bali: Vila hingga Bisnis Online

1 Desember 2022 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Divhubinter Polri tangkap 2 buronan kelas kakap Interpol di Bali.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Divhubinter Polri tangkap 2 buronan kelas kakap Interpol di Bali. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Buronan Interpol Cyrill Stiak dan Stefan Durian akhirnya ditangkap di Bali. Pelarian 2 orang yang dicari negara Republik Ceko tersebut berakhir ditangkap Divhubinter Polri. Keduanya mengakibatkan kerugian negara Ceko senilai 100.209.661 atau setara Rp 67.140,472,870 Miliar.
ADVERTISEMENT
Kadivhubinter Polri Irjen Pol Krishna Murti mengatakan, selama pelariannya kedua buronan itu membuka usaha di Bali. Usaha itu mulai dari pengelolaan vila hingga bisnis online.
"(Cyrill) memulai Bisnis di Indonesia di bidang pengelolaan Vila di Wilayah Pantai Karma, Kuta Selatan. (Stefan) mulai bisnis yang bergerak pada online market platform yang dinamakan Beneko.com dan subjek memiliki kantor di vila Beni," kata Krishna kepada kumparan, Kamis (1/12).
Krishna menuturkan, dalam pelariannya, buronan itu membangun hubungan baik dengan warga sekitar. Seperti Cyrill yang selalu terlibat kegiatan masyarakat.
"Di wilayah tersebut Cyril Stiak bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, yang bersangkutan selalu ikut dalam kegiatan acara adat dan sering memberikan donasi sehingga dia dikenal di lingkungan pantai Karma," ujar Krishna.
ADVERTISEMENT
Cara Masuk ke Indonesia
Divhubinter Polri tangkap 2 buronan kelas kakap Interpol di Bali. Foto: Dok. Istimewa
Irjen Krishna menuturkan, untuk buronan Cyrill masuk ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai pada 14 Juni 2019. Dia menggunakan paspor Ceko nomor: P45263884.
"Subjek memasuki wilayah Indonesia pada tanggal melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada tanggal 14 Juni 2019 dengan paspor Rep. ceko nomor: P45263884 dengan menggunakan maskapai Air Asia (D27798) dan menyewa satu rumah di Jl. Ratna ungasan Kuta selatan Badung Bali," beber Krishna.
Sedangkan untuk Stefan, lanjut Krishna, masuk ke Indonesia pada 20 Oktober 2019 dengan menggunakan maskapai Scoot Airlines (TR288).
"Berdasarkan data perlintasan subjek telah keluar masuk wilayah indonesia sebanyak 8 kali dan tercatat terakhir masuk kembali ke Indonesia pada tanggal 14 Maret 2020 masuk Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan menggunakan maskapai Scoot Airlines (TR288)," ungkapnya.
ADVERTISEMENT