Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Buronan Kasus Pencurian Motor di Bali Tewas Ditembak di Probolinggo
31 Juli 2024 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Amat (50 tahun), seorang buronan (DPO) kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor), tewas ditembak oleh polisi dari Polres Tabanan, Bali; di rumahnya di Desa Tlogosari, Tiris, Kabupaten Probolinggo, pada Sabtu (27/7).
ADVERTISEMENT
Amat menjadi buronan dalam kasus curanmor setelah berkali-kali beraksi di wilayah Tabanan dan Denpasar, Bali. Menurut keterangan pihak kepolisian, Amat bersama empat pelaku lainnya adalah bagian dari komplotan spesialis curanmor. Dua rekannya, Ainul Yaqin dan Bahul, sudah ditangkap, sementara dua lainnya masih buron (DPO).
Komplotan ini telah melakukan pencurian di 26 tempat kejadian perkara (TKP) di Bali, dengan total 32 sepeda motor yang dicuri. Polisi menemukan bukti melalui ponsel milik teman Amat yang menunjukkan foto nomor mesin sepeda motor yang sudah dikirim ke Pulau Jawa. Selain itu, polisi menemukan 7 sepeda motor di kos pelaku di Bali saat melakukan penggerebekan.
Ainul dan Bahul kemudian mengungkapkan lokasi pelarian Amat, yang membawa polisi Tabanan ke wilayah Probolinggo, tempat Amat tinggal.
ADVERTISEMENT
Kanit Pidum Satreskrim Polres Tabanan, Ipda Wayan Supartawan, menjelaskan bahwa Amat mencoba kabur saat mengetahui kedatangan polisi di rumahnya.
"Pelaku saat itu kabur dari jendela belakang. Kebetulan saya sendiri yang berjaga di bagian belakang. Saat saya tarik, dia masuk kembali dan naik ke atap rumah," kata Wayan di Asrama Polres Probolinggo, Rabu (31/7).
Ketika berada di atap, polisi meminta Amat untuk turun dan menyerahkan diri. Pihak keluarga pelaku juga ikut membujuk Amat agar segera turun dari atap. Namun, permintaan tersebut tidak dihiraukan oleh Amat. Ia bahkan melempari polisi dengan genting, sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan.
"Dia masih saja melempari kami dengan genting," ucap Wayan.
Amat kembali mencoba kabur dengan membawa senjata tajam dan melakukan perlawanan. Pada saat itu, polisi mengambil tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur yang telah ditentukan.
ADVERTISEMENT