Bursa Kepala IKN, Ini 3 Tokoh yang Berpengalaman Jadi Arsitek dan Kepala Daerah

20 Januari 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain Istana Kepresidenan karya Nyoman Nuarta di ibu kota baru. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
zoom-in-whitePerbesar
Desain Istana Kepresidenan karya Nyoman Nuarta di ibu kota baru. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
ADVERTISEMENT
UU Ibu Kota Negara (UU IKN) sudah disetujui DPR dan akan bernama Nusantara. Nantinya, ibu kota negara baru akan dipimpin oleh Kepala Otorita yang memiliki jabatan setingkat menteri.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi pun membocorkan sedikit kriteria Kepala Otorita nanti. Ia memberikan kriteria Kepala Otorita harus memiliki pengalaman arsitek dan pengalaman sebagai kepala daerah.
“Punya pengalaman arsitek. Kalau punya pengalaman sebagai kepala daerah, itu akan lebih baik,” kata Jokowi saat bertemu para pemimpin redaksi media nasional di Istana Negara, Rabu (19/2).
Namun, Jokowi belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait sosok calon Kepala Otoritas Ibu Kota Negara ini. Namun, setidaknya ada tiga nama yang masuk dalam kriteria itu, arsitek dan punya pengalaman sebagai kepala daerah. Berikut yang telah kumparan rangkum:
1. Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: Dok. Pemprov Jawa Barat
Ridwan Kamil saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Sebelum terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat, Kang Emil -- sapaan akrabnya -- menjabat sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018.
ADVERTISEMENT
Namun sebelum terjun ke dunia politik, Emil berkarier sebagai arsitek. Emil lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Arsitektur 1995. Kemudian pada 2001, Emil meraih gelar Master of Urban Design dari University of California, Berkeley.
Setelah lulus S2, Emil kembali ke Indonesia dan mendirikan Urbane, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur, dan desain pada Juni 2004. Proyek yang dikerjakannya bersama Urbane tak terbatas di level nasional, tapi juga internasional.
Karyanya antara lain Masjid Al Safar di rest area KM 88 B Tol Cipularang, Bandung; Museum Tsunami Aceh; Masjid Agung Sumatera Barat di Padang; dan Kuningan City di Jakarta.
2. Tri Rismaharini
Mensos Tri Rismaharini dalam sambutannya pada Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Pejabat Fungsional di lingkungan Kementerian Sosial (24/12). dok Foto: Kemensos RI
Tri Rismaharini atau Risma saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial. Sebelum ditunjuk Jokowi menjadi Mensos, Risma merupakan Wali Kota Surabaya periode 2010-2020.
ADVERTISEMENT
Sebelum terjun ke politik, Risma memulai kariernya sebagai PNS. Ia lulus dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jurusan Arsitektur pada 1987, lalu melanjutkan S2 di ITS dengan jurusan Manajemen Pembangunan Kota.
Selama belasan tahun menjadi PNS, sejumlah jabatan dia emban. Di antaranya Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Dinas Bangunan Kota Surabaya, Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan hingga Kepala Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Selama memimpin Surabaya, Risma banyak dipuji karena membuat sejumlah terobosan, termasuk menyulap Surabaya menjadi kota yang asri.
3. Mohammad Ramdhan Pomanto
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan) dan Fatmawati Rusdi (kiri) menyampaikan keterangan pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/12). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO
Mohammad Ramdhan Pomanto atau yang biasa dikenal sebagai Danny Pomanto merupakan Wali Kota Makassar saat ini.
ADVERTISEMENT
Danny memiliki latar belakang sebagai arsitek dan juga mantan dosen jurusan Arsitektur di Universitas Hasanuddin, Makassar.
Salah satu karyanya dalam karier arsitekturnya adalah Masjid Amirul Mukminin.

Kandidat Kepala Otorita

Meski demikian, Jokowi juga sempat menyebut nama yang berpotensi sebagai Kepala Otorita. Yakni Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Bambang Brodjonegoro, dan Azwar Anas.
"Namanya kandidat [Kepala Otorita] memang banyak. Satu Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tumiono, empat Pak Azwar Anas. Cukup," ungkap Jokowi di Istana Negara, 2 Maret 2020.
Ahok yang kini aktif sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI periode 2012-2014 dan Gubernur DKI periode 2014-2017.
Sementara Bambang Brodjonegoro pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi. Setelah di-reshuffle, Bambang kini menjabat komisaris di sejumlah perusahaan seperti Komisaris Utama PT Telkom Indonesia (Persero) hingga Komisaris Independen PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
ADVERTISEMENT
Kemudian Azwar Anas pernah menjadi Bupati Banyuwangi. Kini, ia menjabat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).