Buruh di Jatim Demo Rabu, Tagih Janji Khofifah soal Jaminan Pesangon

1 Oktober 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Khofifah sapa buruh rokok kretek.
zoom-in-whitePerbesar
Khofifah sapa buruh rokok kretek.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diperkirakan ada ribuan buruh di Jawa Timur bakal menggelar aksi di depan DPRD Jatim pada Rabu (2/10). Rencananya, mereka berunjuk rasa menuntut janji Gubernur Jawa Timur Khofiah Indar Parawansa soal jaminan pesangon dan menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
“Sistem Jaminan Pesangon ini merupakan janji Gubernur Khofifah di hadapan ribuan buruh Jawa Timur pada saat merayakan hari buruh internasional (May Day) 1 Mei 2019 lalu,” ujar perwakilan buruh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, Nuruddin dalam siaran persnya, Selasa (1/10).
Nuruddin menjelaskan, sistem jaminan pesangon tersebut dapat mengurangi konflik dan perselisihan antara buruh dengan pengusaha di Pengadilan Hubungan Industrial, khususnya terkait nilai pesangon yang harus dibayarkan.
“Gubernur Khofifah menyampaikan secara prinsip. para buruh harus mempunyai masa depan yang terjamin,” jelasnya.
Selain menagih janji Khofifah, massa juga menyuarakan untuk menolak revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Nuruddin menilai revisi UU tersebut tidak berpihak lagi kepada kaum buruh, melainkan terhadap pengusaha.
ADVERTISEMENT
Selain itu, mereka juga menolak kenaikan iuran BPJS dan menuntut perbaikan kesenjangan upah buruh di Jatim.
“Wacana Revisi UU Nomor 13 Tahun 2003 yang digulirkan pemerintah hanya mengakomodir kepentingan pengusaha. Sehingga materi revisi banyak menyimpang dari UUD 1945, yang hanya akan melahirkan perbudakan modern, kesenjangan sosial, mengancam demokrasi, mengurangi dan bahkan menghilangkan hak serta kesejahteraan buruh,” ungkapnya.
Aksi teaterikal hari buruh di Surabaya. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
Sementara itu, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Toni Hermanto mengatakan, pihaknya bakal menyiagakan 3 ribu personel TNI-Polri untuk mengawal aksi tersebut.
“Besok konsentrasi pengamanan terkait kegiatan buruh ada di dua titik. Kita estimasikan kekuatan kita bersama TNI sekitar 3 ribu personel,” terang Toni di Mapolda Jatim.
“Estimasi massa 5 ribu. Doakan seperti (aksi) sebelumnya, yang berjalan lancar,” tandasnya.
ADVERTISEMENT