Buruh Jabar Tegaskan Demo Tak Berkaitan dengan Politik

2 Oktober 2019 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (2/10) siang. Foto: Rachmadi Rasyad /kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (2/10) siang. Foto: Rachmadi Rasyad /kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buruh dari berbagai wilayah di Jawa Barat mengadakan aksi di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (2/10). Aksi tersebut terpantau berlangsung damai.
ADVERTISEMENT
Para buruh menyampaikan tuntutannya secara tertib dikawal pihak kepolisian. Mereka membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan.
Ketua Pimpinan Cabang Serikat Pekerja Mesin dan Komponen (FSPMI) Purwakarta, Ade Supyani, menegaskan aksinya ini dilakukan untuk memperjuangkan soal ketenagakerjaan. Ia menegaskan tidak ada hubungannya dengan politik, termasuk pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Kita enggak ada hubungannya dengan politik itu saya enggak mau terlibat termasuk dalam pembicaraan bagaimana supaya diundur dan dibatalkan. Kita fokus ketenagakerjaan," kata Ade di lokasi saat ditanya awak media.
Ade menegaskan akan mendukung pemerintahan siapa pun asal tuntutan yang disampaikan dapat dikabulkan.
"Enggak ada kita mau menahan Pak Jokowi mau dilantik, atau kita melakukan apa gitu, kan enggak ada," ungkap dia.
Massa buruh melakukan demonstrasi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (2/10) siang. Foto: Rachmadi Rasyad /kumparan
Dia mengungkapkan, demo dilakukan kali ini karena bersamaan dengan momentum pelantikan anggota DPR pada Selasa (1/10). Dia berharap rekan-rekannya di Jakarta dapat menyampaikan tuntutan kepada DPR yang baru agar dapat serius menanggapi tuntutan.
ADVERTISEMENT
"Kenapa kita hari ini? Karena yang saya tahu DPR RI sudah dilantik harapan saya buat rekan-rekan kita di Jakarta bisa menyampaikan kepada DPR RI yang baru bisa serius menanggapi atau memikirkan apa yang kami sampaikan hari ini," ucap Ade.
Berikut tiga tuntutan buruh:
1. Tolak revisi UU 13 tahun 2003;
2. Tolak kenaikan iuran BPJS Kesehatan;
3. Tagih revisi PP nomor 78 tahun 2015.