Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Bus Transjakarta Punya Blind Spot, Lebih Baik Jaga Jarak dan Jangan Disalip
14 November 2022 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kecelakaan antara bus Transjakarta dengan pengguna jalan lain seperti pengemudi sepeda motor, pesepeda, dan pejalan kaki, kerap terjadi. Hal ini disebut karena banyak pengendara yang abai dengan blind spot yang ada di bus .
ADVERTISEMENT
Blind spot merupakan titik yang tidak bisa dilihat oleh sopir bus, baik secara langsung maupun melalui pantulan di kaca spion. Hal ini disebabkan dimensi bus yang lebih besar dari kendaraan lain.
Kebanyakan pengendara mengabaikan keberadaan blind spot pada bus. Mereka menyalip bus dari titik yang tak terlihat itu secara mendadak sehingga berujung kecelakaan.
Menyadari hal ini, Kepala Divisi Keselamatan PT Transjakarta, Brigjen Pol (Purn) Sri Suari menyarankan agar pengemudi bisa menjaga jarak ketika berhadapan dengan bus di jalan raya.
Ia juga menyarankan untuk tidak menyalip bus secara tiba-tiba.
“Engga usah (disalip), ngalah. Anda enggak akan bisa nyalip karena dari segi kecepatan kita kalah, dia (kecepatan bus) jauh lebih tinggi. Kecuali dia diam, ya,” kata Sri kepada wartawan saat meninjau pelatihan keselamatan sopir di Pool PPD, Tangerang Selatan, Senin (14/11).
ADVERTISEMENT
Bagi pengemudi bus, terdapat 6 titik blind spot, yaitu sisi kiri, sisi kanan, sisi depan, sisi belakang, serta bagian atas, dan bawah bus. Alias, seluruh sisi bus adalah blind spot bagi pengemudi.
Maka dari itu, berkendara terlalu dekat dengan bus saat di jalan raya adalah suatu hal yang berbahaya.
“Pramudi tidak mampu melihat Anda, melihat mobil, motor apalagi pejalan kaki. Oleh karena itu kalau Anda beriringan atau akan menyalip bus besar sebaiknya menjaga jarak. Agar posisi Anda teramati oleh si pramudi. Ini yang kita harapkan,” tuturnya.
Oleh karena itu, meski pihak Transjakarta sudah melakukan pelatihan khusus untuk sopir bus, Sri berharap agar kesadaran keselamatan berkendara ini bisa dipahami oleh seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Kita sebagai pengguna jalan mari sama-sama mewaspadai ketika kita berada sejajar atau berhadapan atau bahkan bersilang (dengan bus) itu sebaiknya berjaga jarak,” kata Sri.
“Kita ingin menciptakan situasi lalu lintas di Indonesia ini Jakarta sebagai salah satu tolak ukur tempat pembelajaran bersama, jadi lalu lintas yang ramah, lalu lintas yang tidak menimbulkan korban,” pungkasnya.