Butuh 50 Jam Memproses Foto Hajar Aswad hingga Tampak Jelas untuk Pertama Kali

5 Mei 2021 6:43 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hajar Aswad menggunakan teknologi Focus Stack Panorama. Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
zoom-in-whitePerbesar
Hajar Aswad menggunakan teknologi Focus Stack Panorama. Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
ADVERTISEMENT
Presidensi Dua Masjid Suci (GPH) sebagai pengelola Masjidil Haram berhasil memotret Hajar Aswad atau Batu Hitam dengan teknologi terkini. Sehingga, batu suci itu terlihat jelas untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
Pemotretan Hajar Aswad menggunakan teknologi Focus Stack Panorama atau teknik fokus panorama bertumpuk.
Lewat akun medosnya, Rabu (5/4/2021), GPH menjelaskan bahwa teknik ini berupa foto-foto dengan kejernihan berbeda yang digabungkan untuk menghasilkan satu foto dengan tingkat akurasi dan kualitas tinggi.
GPH memberikan informasi teknis soal pemotretan Hajar Aswad sehingga terlihat detail untuk pertama kali:
- Waktu pengambilan gambar: 7 jam
- Jumlah foto yang diambil: 1.050 panorama bertumpuk
- Resolusi gambar 49.000 Megapixel
- Waktu proses gambar: lebih dari 50 jam kerja

Hajar Aswad Sudut Dimulainya Tawaf

Hajar Aswad terletak di sudut timur Ka’bah dan terlihat seperti satu batu yang terlindung dalam bingkai perak. Sudut ini merupakan titik dimulai dan berakhirnya ibadah Tawaf (mengelilingi Ka’bah 7 putaran berlawanan arah jarum jam).
Hajar Aswad berwarna hitam kecil-kecil. Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
Sebelum masa pandemi, kaum muslimin yang berziarah ke Masjidil Haram akan berusaha untuk melihat dari dekat, menyentuh, mengusap, dan mencium Hajar Aswad. Hukum mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah sunah.
ADVERTISEMENT
Namun, di masa pandemi, hal itu terlarang. Pagar penghalang mengelilingi Ka'bah sehingga jemaah hanya bisa melihat Hajar Aswad dari kejauhan.
Hajar Aswad dijaga petugas keamanan. Di sekeliling Ka'bah dibangun pagar sehingga jemaah tidak bisa mendekat seperti sebelum masa pandemi.. Foto: Dok. gph.gov.sa

Hajar Aswad Terdiri dari 8 Pecahan Batu

Jika dilihat sekilas, Hajar Aswad tampak besar. Namun, sejatinya Hajar Aswad bukan lagi sebuah batu utuh. Hajar Aswad merupakan pecahan batu kecil yang berwarna hitam/gelap.
Hajar Aswad yang sekarang dilindungi dengan bingkai perak itu terdiri dari tujuh batu kecil yang digabung dengan frankincense Arab berbentuk oval berwarna kemerahan.
Batu Hajar Aswad terkecil ukurannya tak lebih dari 1 cm, yang terbesar tidak melebihi ukuran 3 cm.
Hajar Aswad adalah kepingan yang berwarna hitam. Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
Dalam foto yang dilansir GPH, terdapat fragmen batu berwarna hitam. Nah, itulah Hajar Aswad yang tersisa.
ADVERTISEMENT
Berdasar riwayat, Hajar Aswad berasal dari surga dan ditempatkan di Ka’bah oleh Nabi Ibrahim setelah diberikan oleh Malaikat Jibril. Jadi, batu suci tersebut saat ini berusia ribuan tahun.
Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda,"Ketika Hajar Aswad turun dari surga, warnanya lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam membuatnya menjadi hitam."
Hajar Aswad dibingkai dengan pelindung perak. Foto: Twitter/@ReasahAlharmain
Dalam sejarah peradaban manusia, Hajar Aswad menjadi rebutan banyak pihak sehingga beberapa kali dicuri, dihantam dengan kapak hingga pecah, dicungkil, dan diambil pecahannya.
Akibat perusakan tersebut, Hajar Aswad menyisakan kepingan-kepingan kecil. Kepingan yang tersisa itu lantas direkatkan pada tahun 1932 pada masa Raja Abdul Azis al-Saud dengan bahan tertentu. Hingga kemudian Hajar Aswad mewujud seperti saat ini.
Gubernur Makkah Khaled Al Faisal di depan Hajar Aswad dalam prosesi pencucian Ka'bah pada 3 September /2020 malam. Foto: Dok. Presidensi Dua Masjid Suci/GPH
ADVERTISEMENT
****
Saksikan video menarik di bawah ini: