Buya Arrazy Ikhlas dan Tak Menuntut soal Anak Meninggal Tertembak Senpi Polisi

23 Juni 2022 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Anak kedua ustaz Arrazy Hasyim atau akrab disapa Buya Arrazy Hasyim, bernama Hushaim Shah Wali Arrazy (3), meninggal dunia karena tertembak oleh kakaknya yang bermain pistol milik anggota Mabes Polri yang sedang mengawal ayahnya kunjungan ke Jawa Timur dan pulang ke rumah mertuanya di Tuban.
ADVERTISEMENT
Insiden itu terjadi pada Rabu (22/6) siang di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban sekitar pukul 13.30 WIB.
Hushaim meninggal karena tak sengaja tertembak oleh kakaknya yang masih berusia 5 tahun saat mengambil tas milik anggota polisi yang sedang salat Zuhur.
Di dalam tas itu, ada pistol milik anggota polisi berinisial M dalam kondisi terkunci. M disebut-sebut merupakan pengawal Arrazy. Tiba-tiba meletus peluru yang mengenai dagu Hushaim.
Buya Arrazy Hasyim. Foto: Instagram/@buya_arrazy_hasyim
Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta belum menyebut secara detail lokasi persis senjata itu ditaruh di mana saat rombongan sedang salat Zuhur. Namun yang pasti, kata dia, keluarga sudah ikhlas atas kejadian itu dan dinyatakan sebagai musibah.
“Pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan menyatakan tidak menuntut di kemudian hari,” kata Gananta kepada wartawan, Kamis (23/6).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pihak keluarga menyatakan kejadian tersebut adalah kecelakaan dan tidak akan melanjutkan perkara ke wilayah hukum Polres Tuban.
"Pihak Polres juga sudah mendapatkan surat pernyataan dari keluarga untuk tidak melakukan penuntut," ujar dia.
Buya Arrazy merupakan dai berusia 36 tahun. Dia dikenal juga sebagai pendiri dan pengasuh lembaga kajian ilmu tasawuf Ribath Nouraniyah Hasyimiyah di Ciputat, Tangsel.