Buya Syafi'i: Agama dan Tuhan Sering Dijadikan Tunggangan Politik

29 Juli 2018 14:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Syafii Maarif. (Foto: Antara/Fanny Octavianus)
zoom-in-whitePerbesar
Syafii Maarif. (Foto: Antara/Fanny Octavianus)
ADVERTISEMENT
Pendiri Maarif Institute, Syafi'i Maarif, menilai agama sering dijadikan sebagai kuda tunggangan untuk mencapai tujuan politik seseorang maupun kelompok. Hal tersebut ia katakan dalam diskusi kebangsaan dengan tema “Agama, Politik, Politisasi Agama” di Gedung Stovia, Jakarta Pusat, Minggu (29/7).
ADVERTISEMENT
“Dalam kenyataanya agama sering benar tidak untuk semua orang, sebagian orang dijadikan kuda tunggangan atau tangga untuk mencapai tujuan politik itu yang terjadi,” ucap Buya Syafi'i Maarif di Gedung Stovia.
“Dan tidak jarang orang mengatasnamakan Tuhan untuk tujuan poltiik, itu yang terjadi,” sambungnya.
Menurutnya, berbicara agama dan politik pembahasannya sangat luas. Ia berpendapat, agama adalah acuan moral dalam berpolitik, berekonomi dan berbangsa.
“Acuan moral yang memberikan pematangan bingkai-bingkai mana baik atau buruk,” ujarnya.
“Politisasi agama terjadi dimana-mana itu memakai agama sebagai kendaraan politik yang belum tentu bermoral. Politik yang kurang bermartabat,” pungkasnya.