Cacar Monyet Bermunculan di RI: Semua di Jakarta, Dinkes DKI Tracing

24 Oktober 2023 8:08 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) muncul di Indonesia. Hingga Senin (23/10), tercatat ada delapan kasus mpox yang seluruhnya terdeteksi di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Update monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober 2023 jam 10.00 WIB kasus positif total 8 orang. Kasus positif aktif total 7 orang, 1 kasus yang terdeteksi Agustus 2022 sudah dinyatakan sembuh," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI, dr. Ngabila Salama dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (23/10).
Berikut rincian kasus monkeypox yang tercatat:

Kasus positif:

Suspek atau terduga bergejala: 9 orang

ADVERTISEMENT

Probable (bergejala, belum berhasil dilakukan PCR):

Discarded (PCR negatif)

Apa Itu Cacar Monyet?

Ilustrasi cacar monyet pada anak. Foto: pavodam/Shutterstock
Cacar monyet adalah penyakit yang sangat menular, termasuk pada anak. Penularan bisa dilakukan melalui droplet berupa dahak, bersin, atau liur yang mengkontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual. Masa inkubasi cukup panjang, dari tertular sampai muncul gejala bisa 3-21 hari, tersering 6-10 hari.
Pasien yang tertular cacar monyet mengeluhkan demam dan lenting isi air serta koreng di beberapa bagian tubuh dimulai dari kemaluan dan menyebar ke seluruh tubuh. Gejala khas cacar monyet juga ditemukan pada pasien tersebut, yaitu pembesaran kelenjar getah bening di lipat paha.
Ngabila yang juga staf teknis komunikasi transformasi kesehatan Kemenkes ini juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetapi tetap harus waspada.
ADVERTISEMENT
"Hindari komplikasi dan kematian dengan deteksi dini. Jika menemukan gejala monkeypox seperti demam, lenting isi air atau luka pada kulit apalagi disertai gejala khas monkeypox yaitu ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher atau selangkangan atau lipat paha, segera datang ke fasilitas kesehatan," ucap Ngabila.

Kemenkes Sudah Keluarkan Surat Edaran

Direktur Jenderal P2P Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu pada siaran pers virtual. Foto: Satgas COVID-19
Menyikapi kasus cacar monyet yang bertambah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan. Surat Edaran itu bernomor HK.02.02/C/4408/2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Mpox (Monkeypox) di Indonesia dan ditetapkan pada 18 Oktober 2023 oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu.
"Kita perlu melakukan peningkatan kewaspadaan terhadap mpox di Indonesia. Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, kantor kesehatan pelabuhan, dan para pemangku kepentingan terkait peningkatan kewaspadaan mpox," kata Maxi dalam surat tersebut.
ADVERTISEMENT
Berikut sejumlah cara untuk mencegah penularan cacar monyet:
Infografik 6 Cara Cegah Penularan Cacar Monyet. Foto: kumparan

6 dari 7 Pasien Cacar Monyet Idap HIV

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut dari tujuh pasien cacar monyet pertama, enam di antaranya adalah orang dengan HIV atau ODHIV. Mereka juga memiliki orientasi biseksual.
ADVERTISEMENT
Seluruh pasien terkonfirmasi monkeypox adalah laki-laki usia produktif. Mayoritas atau sekitar 71% adalah laki-laki berusia 25-29 tahun, sementara 29% lainnya adalah laki-laki berusia 30-39 tahun.
Maxi mengungkapkan saat ini seluruh pasien sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di sejumlah rumah sakit di Jakarta. Perawatan akan dilakukan hingga luka mengering dengan sempurna.
“Untuk kondisinya, semua baik dan stabil. Kita pantau secara ketat dan terus menerus. Saat ini kita juga sedang memonitor pihak-pihak yang melakukan kontak erat dengan pasien,” terang Maxi.
Menurutnya pasien cacar monyet atau monkeypox memiliki faktor perilaku seks berisiko dengan munculnya lesi dan ruam kemerahan, dan diikuti dengan demam, pembesaran kelenjar getah bening, nyeri tenggorokan, myalgia, ruam, dan sulit menelan.
ADVERTISEMENT
"Penularan terjadi dari manusia ke manusia karena kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi," ucapnya.
Infografik Waspada Cacar Monyet. Foto: kumparan

Surveilans hingga Vaksinasi

Menyusul penambahan kasus ini, Maxi mengatakan Kemenkes bergegas melakukan tiga upaya penanganan yakni surveilans, terapeutik, dan vaksinasi.
Upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa. Terapeutik dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus mpox serta pemantauan kondisi pasien.
Selanjutnya, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang paling berisiko. Kriteria penerima vaksin monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.
Vaksinasi monkeypox rencananya akan dilaksanakan mulai tanggal 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang. Vaksinasi akan diselenggarakan di Fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yakni Klinik Carlo serta puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
ADVERTISEMENT
Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval 4 minggu. Adapun jenis vaksin monkeypox yang akan digunakan adalah vaksin impor yang diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark dengan merek dagang JYNNEOS®️ kemasan single-dose. Vaksin tersebut telah memiliki Sertifikat Pelulusan Vaksin (Certificate of Release) dari Badan POM terbit 17 Maret 2023.

Heru Budi Minta Dinkes Bentuk Tim Tracing

Heru Budi Hartono menerima SK perpanjangan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta di Kemendagri. Foto: Dok. Istimewa
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memastikan pihaknya akan serius menindaklanjuti perkembangan kasus tersebut. Heru juga telah memerintahkan Dinkes DKI Jakarta untuk terus melakukan tracing kasus cacar monyet.
"Saya tugaskan Bu Dinkes bikin tim tracing. Ketemu (kasus baru) salah satunya karena tracing," kata Heru di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/10).
Selain itu, Heru mengatakan pemprov juga akan terus berkoordinasi dengan Kemenkes RI terkait perkembangan kasus.
ADVERTISEMENT
"Saya komunikasi ketat dengan Pak Menkes. Jadi detail peristiwanya, detail tracingnya kami paham. Saya tahu," tutup Heru.