Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cadewas Hamdi Singgung Kasus Etik Firli, Sebut Penyebab Indeks Korupsi RI Turun
21 November 2024 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Calon Dewas (Cadewas) KPK Hamdi Hassyarbaini menyoroti kasus pelanggaran etik mantan Ketua KPK Firli Bahuri. Menurutnya, kasus tersebut merupakan paling disorot publik.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikannya saat menjalani konsultasi dan pendalaman Cadewas KPK bersama Komisi III DPR RI, Kamis (21/11).
"Kasus apa yang kalau kita bilang, yang paling menyorot massa ya, terakhir ya pimpinan KPK terakhir, Pak Firli [Bahuri]," ujar Hamdi.
"Sejak beliau menjabat jadi Ketua KPK, saya pikir ada beberapa kasus yang terkait beliau," lanjutnya.
Anggota Komite Audit Superbank itu menyebut, kasus dugaan pemerasan oleh Firli kepada eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dinilai sebagai pelanggaran etik yang sangat berat. Saat itu SYL berstatus tersangka KPK.
"Karena Anda harusnya menegakkan integritas, memberantas korupsi, tapi Anda berkolaborasi dengan tersangka," ucapnya.
"Jadi saya kira itu pelanggaran etika yang sangat berat, yang menurut saya itu tidak bisa dimaafkan," imbuh dia.
Dengan adanya kasus tersebut, Hamdi mengungkapkan bahwa hal itu menjadi penyebab indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia menurun.
ADVERTISEMENT
Adapun sejak tahun 2022, angka IPK Indonesia terus berada di angka 34. Skor IPK itu dihitung tiap tahunnya oleh lembaga Transparency International (TI).
Skor tersebut dihitung dalam skala 0-100. Makin tinggi angka yang didapat menandakan tren pemberantasan korupsi di negara tersebut berada di fase baik.
"Itu kenapa tadi saya sajikan angka CPI. Itu, kan, indeks korupsi kita menurun sejak 2019. Saya kira ada pelanggaran etika yang dilakukan oleh pimpinan KPK pada waktu itu, yaitu Pak Firli Bahuri," pungkasnya.