Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut ada Rp 900 triliun mengalir keluar negeri per tahun karena judi online. Katanya, uang-uang ini mengalir dari kantong rakyat kecil.
ADVERTISEMENT
“Pak Presiden Prabowo menegaskan bahwa semua harus sigap untuk mengatasi judi online ini. Karena apa? 900 triliun rupiah per tahun uang mengalir ke luar negeri dari rakyat kecil ini tidak boleh terus kita diamkan,” tuturnya di RSCM Jakarta, Jumat (15/11).
Menurut Cak Imin, karena judi online, masyarakat mengalami kondisi yang memprihatinkan dan hidupnya hancur.
“Para pecandu judi online juga mengalami kondisi yang memprihatinkan, perilakunya, kemudian kehidupannya hancur, dan negara harus melakukan langkah-langkah pertolongan dan rehabilitasi,” tuturnya.
Untuk menanggulanginya, Cak Imin berencana untuk membuat suatu satgas yang merupakan gabungan berbagai elemen dari pemerintahan. Ia berencana mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen).
“Ya, ini langkah Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, yang nanti akan kita tindak lanjuti dengan membuat koordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga yang terkait, dari situ akan kita buat sebuah satgas, dibutuhkan Permen, dibutuhkan apa saja perangkat hukumnya, baru kita buat,” tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Departemen Psikiatris RSCM Dr. Kristiana Siste menyebut ada 126 pasien rawat jalan dan 46 pasien rawat inap korban kecanduan judol dari Januari-Oktober 2024 di RSCM. Katanya, rata-rata merupakan tulang punggung keluarga.
ADVERTISEMENT
“Kebanyakan itu bukan pengangguran, saya bisa mengatakan demikian. Justru kebanyakan mereka bekerja dalam tulang punggung keluarga,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.
Rata-rata usia mereka masih masuk kelompok produktif, dari usia 18-35 tahun. Bahkan, paling muda berusia 14 tahun.
“Usia produktif, mbak, jadi sekitar 18 sampai 35 tahun yang datang. Anak-anak ada sekitar remaja ya, 14 tahun, 17 tahun, 18 tahun itu ada, tapi kebanyakan 18 sampai 35 tahun yang datang,” terangnya.