Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Cak Imin Cerita Pengurus NU Takut Berfoto dengan Dirinya
12 Februari 2024 20:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkap ada pengurus cabang NU yang takut foto dengannya. Ia mengalami peristiwa itu saat berkunjung di Sunan Bonang.
ADVERTISEMENT
Cak Imin mengatakan, pemilu merupakan momentum untuk merawat perbedaan. Tak perlu ada rasa takut terhadap pihak tertentu. Ia pun merasa aneh dengan sikap pengurus cabang NU tersebut.
"Pemilu sesuai demokrasi adalah membawa kemakmuran, ketentraman, kesejahteraan, dan kebahagiaan ke seluruh rakyat Indonesia. Terutama, membawa bangsa kita dari lawan rasa takut,” kata Cak Imin saat menghadiri doa bersama pemilu damai bersama kiai-kiai NU di SW Marriott Hotel Surabaya, Senin (12/2).
“Kadang-kadang pengurus cabang NU aja ketemu saya takutnya minta ampun, itu suatu hari saya ketemu ke cabang X di Sunan Bonang di situ ketemu tapi ‘enggak usah foto, deh," tambah Ketua Umum PKB itu.
Cak Imin lalu membandingkan saat dirinya bertemu dengan pengurus Muhammadiyah. Menurutnya, sambutannya lebih hangat.
ADVERTISEMENT
“Tapi Ketua Muhammadiyah malah luar bisa semangat untuk berfoto dan bertemu dengan saya,” timpal Imin.
Dari cerita tersebut, Cak Imin kemudian memohon didoakan kepada kiai-kiai NU yang hadir. Meminta agar dipanjatkan doa agar Pemilu 14 Februari nanti menghadirkan ketentraman dan kedamaian. Dijauhkan dari rasa-rasa takut dan semacamnya.
“Insyaallah pemilu ini akan menghadirkan ketentraman, kenyamanan, dan tidak ada rasa takut di antara seluruh anak bangsa ini,” imbuhnya.
Doa bersama Cak Imin tersebut dihadiri sejumlah kiai NU. Dari berbagai pondok pesantren di Jawa Timur. Mereka adalah: KH Nurul Huda Jazuli Ploso Kediri; KH Kholil Asad, Situbondo; Nyai Badriyah Jazuli, Ploso Kediri; KH Said Aqil Siroj; KH Zamzami Mahrus, Lirboyo; Nyai Nawawie, Sidogiri; KH Kholil Nawawie, Sidogiri; KH Abdul Muid, Lirboyo; dan KH M Faisol, Bangkalan.
ADVERTISEMENT
Ada juga Nyai Juwairiyah Asem Bagus, Situbondo; KH Said Abdurrohim, MUS Sarang; KH Ahfas Hamis, Lasem Rembang; KH Abdurrohman Al Kautsar, Ploso Kediri; KH Manarul Hidayat, Jakarta; KH. Mun'in DZ, Jakarta; KH. Yusuf Chudlory, Tegalrejo Magelang; dan KH. Abdussalam Shohib, Denanyar Jombang.