Cak Imin: Civil Society Harus Menjaga Presiden Supaya Netral

7 Januari 2024 3:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memberikan sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies- Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, memberikan sambutan pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies- Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan civil society harus menjaga presiden supaya netral. Hal ini dia sampaikan menanggapi indikasi keberpihakan Jokowi mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
"Ya kalau selera pribadi kita tidak bisa menghalangi, yang paling penting rakyat, civil society kita semua harus menjaga presiden supaya netral," ujar Cak Imin usai ziarah ke makam Sunan Ampel di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (6/1).
Menurut Cak Imin, ketika presiden serta para bawahannya tidak netral, maka pemilu akan hancur legitimasinya.
"Karena begitu presiden dan anak buahnya sampai ke bawah enggak netral, pemilu akan hancur legitimasinya, triliunan biaya yang kita keluarkan untuk pemilu sia-sia," ucap Cak Imin.
Bahkan, kata Cak Imin, ketidaknetralan yang dilakukan akan berdampak pada rusaknya demokrasi.
"Rusaknya demokrasi akan terganggu. Sampai 3 kali pemilu lagi, belum tentu sehat. Bisa jadi kita mengulang dari titik nol demokrasi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Cak Imin menyatakan wajib hukumnya melawan kecurangan dalam kontestasi pemilu.
Jokowi bertemu dengan Prabowo, Jumat (5/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
"Karena itu wajib hukumnya kita lawan kecurangan, kita awasi kecurangan, kita mohon-mohon Pak Jokowi mengakhiri jabatannya untuk betul-betul menjaga netralitas," imbuhnya.
Cak Imin sendiri tak dapat menyimpulkan apakah pertemuan Presiden Jokowi dengan Menhan Prabowo adalah keberpihakan atau bukan.
"Saya enngak bisa menyimpulkan, wong cuma makan malam," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi bertemu di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng untuk makan malam bersama.
"Malam ini, Bapak Presiden rileks sejenak mencoba masakan nusantara di Rumah Makan Seribu Rasa Menteng. Saat makan malam, Presiden didampingi Menhan Bapak Prabowo Subianto," kata Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (5/1).
ADVERTISEMENT