Cak Imin Gelar Apel Hari Kesaktian Pancasila, Dorong Penguatan Keadilan Hukum

1 Oktober 2023 9:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PKB sekaligus bacawapres Muhaimin Iskandar usai parade dan apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Menteng, Minggu (1/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PKB sekaligus bacawapres Muhaimin Iskandar usai parade dan apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Menteng, Minggu (1/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacawapres dari Koalisi Perubahan sekaligus Ketum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mendorong implementasi Pancasila dapat dikuatkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari keadilan sosial hingga kesetaraan masyarakat di mata hukum.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Cak Imin dalam parade dan apel peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/10).
"Pancasila Sakti ini merupakan momentum sejarah perjalanan kita sebagai bangsa yang terus ingin istiqomah konsisten di dalam jalur ideologi dan perjuangan para founding fathers," kata Cak Imin dalam amanat sebagai inspektur upacara.
"Pancasila telah terbukti menghadirkan sistem demokrasi yang bermakna kesamaan di depan hukum dan perundang-undangan. Tidak boleh ada diskriminasi, tebang pilih, bahkan ketidakadilan dalam pelaksanaan hukum dan negara kita," imbuh dia.
Ia melanjutkan, peringatan Kesaktian Pancasila bukan sekadar romantisme sejarah, tetapi dasar moral kemanusiaan bangsa. Pancasila harus dimaknai dengan transformatif dinamis dan mampu menjawab tantangan nasional maupun global.
Ketum PKB sekaligus bacawapres Muhaimin Iskandar di parade dan apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Menteng, Minggu (1/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Ia menyorot, saat ini masih banyak kesenjangan, bukti implementasi Pancasila belum maksimal.
ADVERTISEMENT
"Terdapat kesenjangan adalah pada wilayah penerapan, baik di bidang pembangunan, di bidang pelaksanaan hidup berbangsa dan bernegara, maupun di dalam praktek menjalankan konstitusi," ujarnya.
"Pancasila sering diasumsikan sebagai ideologi yang tahan banting, sesuai dengan zaman dan tantangannya. (Tapi) secara operasional kita masih memiliki kesenjangan dan jurang lebar antara idealitas Pancasila dan realitas pembumian di dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa," tambah dia.
Ketum PKB sekaligus bacawapres Muhaimin Iskandar di parade dan apel Pancasila Sakti di Tugu Proklamasi, Menteng, Minggu (1/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Cak Imin berharap jangan sampai kekuatan hanya dimiliki pihak berkuasa. Hal itu, katanya, bertolak belakang dari konsep keadilan dalam Pancasila.
"Yang lemah tidak boleh terus-menerus diperlemah dan dilemahkan. Yang kuat harus tetap kuat, yang lemah harus bangkit untuk menjadi kuat dan sejajar dengan warga bangsa yang kuat lainnya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Kebijakan pemerintah juga harus memihak pada kemanusiaan, UU harus adil, dan penegakan hukum harus sama kepada seluruh warga tanpa pandang buluh. Inilah implementasi dari kesaktian Pancasila," kata dia.
Selain itu, Cak Imin mengimbau semua pihak agar menjaga kebinekaan dan menuntaskan konflik SARA.
"Jadi kalau ada hari ini kekerasan, ancam mengancam antar SARA, saya rasa itu tidak sesuai dengan keindonesiaan kita. Oleh karena itu, hari ini harus kita jaga terus ke depan kita jaga kebinekaan ini dalam satu tujuan untuk persatuan," pungkasnya.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini turut dihadiri sejumlah pengurus dan simpatisan PKB. Hadir pula sejumlah perwakilan tokoh agama mulai dari kiai, hingga tokoh agama Buddha, Kristen, Hindu, hingga Konghucu.
ADVERTISEMENT