Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan sebagai salah satu destinasi kampanyenya Kamis (7/12) kemarin. Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, mengaku ia pun ingin mengikuti jejak Ganjar untuk segera ke IKN.
ADVERTISEMENT
“Saya pengen, pengen (ke IKN), tapi nggak tau waktunya kapan,” kata Cak Imin kepada wartawan saat ditemui di Medan, Sumatra Utara, Sabtu (9/12).
Paslon Anies Baswedan-Cak Imin sebenarnya beberapa kali mengkritik proyek IKN yang merupakan kebanggaan Presiden Jokowi. Saat bertemu dengan generasi milenial dan gen Z di Jakarta akhir November lalu, Cak Imin bahkan menyebut saat ini IKN masih belum layak ditinggali.
"Itu kan pilihan aja, lagi enak di Jakarta, tiba-tiba disuruh ke hutan, entar dulu. Itu pilihan pribadi, referensi tinggal pribadi," tegas cawapres Koalisi Perubahan tersebut.
Sementara tandemnya, Anies Baswedan menilai ide pembangunan IKN alih-alih akan menghasilkan pemerataan, justru akan memicu ketimpangan baru dengan daerah sekitarnya.
"Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu enggak nyambung. Kami melihat ini problem," kata Anies di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (22/11).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya dalam kampanyenya di IKN, Ganjar kembali menegaskan akan melanjutkan pembangunan IKN bila terpilih nanti.
"Saya orang yang dari awal selalu konsisten, satu regulasi yang sudah dibuat harus dilaksanakan. Maka IKN ini adalah UU, siapa pun yang menjadi presiden harus melaksanakan itu, tidak bisa tidak," kata Ganjar di lokasi IKN.