Cak Imin: Jangan Hiraukan Makelar yang Namanya Saipul Atas Namakan NU

19 Februari 2024 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar bersama keluarga memberikan suara Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar bersama keluarga memberikan suara Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk kembali ke jalan yang sesuai dengan NU pada Minggu (18/2). Tak lama kemudian, pada Senin (19/2) pagi, Ketum PKB sekaligus cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membuat cuitan.
ADVERTISEMENT
"Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat," kata Cak Imin di akun X-nya.
Cak Imin melanjutkan cuitannya. Ada soal NU, Saipul, dan makelar.
"Jangan hiraukan makelar yang namanya Saipul, mengatasnamakan NU, padahal cuma makelar," cuit dia.
Cak Imin memang tidak menyebutkan secara eksplisit cuitan itu ditujukan untuk Gus Ipul atau yang lain.
Sebelumnya, Gus Ipul sebelumnya menyampaikan pernyatannya lewat siaran pers untuk meminta PKB kembali ke 'jalan yang benar'.
“Kembalilah ke jalan yang benar yakni jalan yang sesuai dengan Nahdlatul Ulama,” kata Gus Ipul dalam keterangannya, Minggu (18/2).
Gus Ipul mengatakan, sebagai partai yang selama ini mengeklaim partainya warga NU, PKB sudah selayaknya segera kembali bersama NU dengan bisa menerima apa pun hasil pemilu.
ADVERTISEMENT
“PBNU sudah menerima dan marilah kita sama-sama menghormati hasil pemilu. Kalau PKB mengaku partainya NU, ya mari bersama PBNU menyejukkan suasana,” ucapnya.
Gus Ipul menuturkan, PKB bukan pertama kali mengikuti kontestasi pemilu, sehingga, menurutnya, PKB tahu persis bahwa quick count sangat akurat. Apalagi, lanjutnya, mayoritas lembaga tidak ada satu pun yang berbeda tentang persentase quick count.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul usai menghadiri acara Jawa Timur Bershalawat di Jatim Expo, Surabaya, Kamis (28/12/2023). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparan