Cak Imin ke Anggota DPR Baru: Demokrasi Jangan Hadirkan Parlemen Jalanan

14 September 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, saat ditemui wartawan di rumah dinasnya, di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menggelar jalan sehat bersama para anggota DPR RI yang baru akan dilantik pada 1 Oktober mendatang. Ada 68 anggota baru DPR yang akan dibina secara khusus sebelum terjun langsung ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Cak Imin berharap 68 anggota baru ini dapat menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat. Termasuk menjalankan amanah yang telah dititipkan, sehingga demokrasi ke depan tidak menghasilkan Parlemen jalanan.
“Mohon doannya kepada semua masyarakat, 68 anggota baru ini benar-benar aspiratif dan amanah sehingga DPR bisa menampung seluruh harapan dan tidak menghasilkan parlemen jalanan,” ujar Cak Imin di Halaman Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9).
“Kita ingin demokrasi ke depan tidak menghasilkan parlemen jalanan, karena semua aspirasi bisa tersalurkan dengan baik melalui DPR RI, “ tambah dia.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) menyampaikan sambutan saat pembukaan Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Sabtu (24/8/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO
Dari ke-68 anggota ini, Cak Imin, akan melaksanakan orientasi dalam bentuk pelatihan.
Nantinya, pelatihan ini akan mengandung gagasan ideologi politik, etika bernegara dan berbangsa, hingga cara menghadapi tantangan perjuangan politik ke depan.
ADVERTISEMENT
“68 Anggota baru akan mulai orientasi. InsyaAllah materi-materi pelatihannya mengandung gagasan ideologi politik, etika bernegara dan berbangsa, kemudian kapasitas kompetensi legislasi, budgeting dan kontrol serta yang lebih penting adalah integritas menghadapi tantangan perjuangan politik,” jelasnya.