Cak Imin: Kemenag Dikritik soal Mina Malah Marah, Krik Krik Jawabannya

23 Juli 2024 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (23/7/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengkritik Kementerian Agama yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait penyelenggaraan Haji 2024. Sebab, banyak kritik dan keluhan yang datang dari penyelenggaraan haji tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Tapi saya khawatir kalau jadi Menteri Agama fatwanya yang enteng-enteng terus, kalau jadi penanganan seperti itu, itu contoh jalan keluar yang tidak bisnis as usual easy going process yang biasa, tidak resolutif," kata Cak Imin di hadapan para kader PKB di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (23/7).
Cak Imin secara khusus menyoroti tanggapan Kemenag terkait keluhan jemaah yang harus berdesak-desakan di Mina. Saat itu, Kemenag mengatakan situasi jemaah yang berdesak-desakan sudah terjadi sejak zaman nabi.
"Malah kemarin dikritik marah Kemenag. Dikritik soal Mina yang orang tidur laki perempuan bertumpuk dalam kondisi pakaian ihram, krik krik jawabannya, 'Ya, sejak zaman nabi, ya, memang begitu'," ungkap Cak Imin.
Menurutnya, jawaban seperti itu seolah mentolerir ketidakberdayaan penyelenggara haji.
ADVERTISEMENT
Suasana jelang wukuf di Arafah. Foto: Salmah Muslimah/kumparan
"Jawaban Kemenag begitu. Ini jawaban khas Indonesia. Kita tidak boleh mentolerir ketidakberdayaan kita," tegasnya.
Ia menilai, pernyataan Kemenag merupakan contoh penanganan birokrasi yang tidak solutif.
"Saya setuju semakin lancar dan mudahnya ibadah insyaallah pahalanya semakin tinggi dan semakin besar. Itu contoh-contoh kasus dari penanganan birokrasi yang tidak ada solusi. Berulang lagi," pungkasnya.
Kondisi jemaah haji yang overload di Mina memang merupakan masalah menahun. Hal ini dikarenakan jumlah jemaah yang bertambah tiap tahun, tapi area Mina tidak bertambah luas.
"Insyaallah tidak akan tidak padat, siapa pun yang mau isi, mau jemaah Indonesia, mau jemaah dari mana pun di situ pasti padat orang. Tidurnya katanya berjejer kayak ikan, dari zaman Nabi juga seperti itu," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/7).
ADVERTISEMENT