Cak Imin: Kepemimpinan Sekarang Lalai, Ngawur, Masa Mau Dilanjutkan?

30 Januari 2024 11:48 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar hadiri acara kampanye akbar di kawasan Lapangan Pendawa Saimbang, Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar hadiri acara kampanye akbar di kawasan Lapangan Pendawa Saimbang, Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar, menyebut pemerintah abai kepada para petani dan pengangguran. Ia menyebut, seorang pemimpin seharusnya mengayomi semua golongan.
ADVERTISEMENT
"Ini semua petani diabaikan, pengangguran disia-siakan, ini semua karena apa? Kepemimpinan yang lalai," ujar Cak Imin saat kampanye akbar di kawasan Lapangan Pendawa Saimbang, Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1).
Ketua Umum PKB ini lantas bertanya kepada para massa yang hadir apakah masalah ini mau dilanjutkan atau tidak.
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar hadiri acara kampanye akbar di kawasan Lapangan Pendawa Saimbang, Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Ia juga menyindir paslon lain yang disebut-sebut akan melanjutkan program dari pemerintahan saat ini. Sejauh ini, paslon 02 Prabowo-Gibran yang gencar menggaungkan keberlanjutan.
"Mau dilanjutkan? Mau diteruskan? Lah wong kok ono seng gelem mau meneruskan, sopo itu? Lah kok ada yang mau melanjutkan, sopo iku? Coblos nomor satu," ucap Cak Imin.
Wakil Ketua DPR ini mengatakan, melanjutkan program yang merugikan rakyat termasuk petani adalah hal yang ngawur.
Kampanye Akbar Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Lapangan Pandawa Saimbang, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (30/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Oleh sebab itu, ia mendorong agar rakyat khususnya di Tegal memilih nomor 01 pada hari pencoblosan 14 Februari mendatang.
ADVERTISEMENT
"Masa kayak gitu mau diteruskan, betul apa betul? Keterlaluan. Ngawur kok dipelihara. Ngawur kok dilanjutkan," tuturnya.
"Katanya kemiskinan turun, ternyata kemiskinan diturunkan. Mau dilanjutkan? Menang nomor satu," pungkasnya.