Cak Imin Klaim Banyak Orang Setuju Pemilu 2024 Ditunda: Hasil Analisa Big Data

26 Februari 2022 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
Konpers Cak Imin usul NU-Muhamadiyah raih nobel perdamaian 2022-2023 di Gedung DPR RI, Rabu (16/1). Foto: DPR
zoom-in-whitePerbesar
Konpers Cak Imin usul NU-Muhamadiyah raih nobel perdamaian 2022-2023 di Gedung DPR RI, Rabu (16/1). Foto: DPR
ADVERTISEMENT
Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengeklaim banyak orang yang setuju dengan usulan pemilu 2024 ditunda selama satu sampai dua tahun. Cak Imin menjadi ketum pertama yang mengusulkan wacana ini dan disusul oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan.
ADVERTISEMENT
Cak Imin mengatakan pernyataan itu mengacu pada analisa big data perbincangan yang ada di media sosial. Menurut Cak Imin, dari 100 juta subjek akun di media sosial, sebanyak 60% mendukung penundaan pemilu dan 40% menolak.
"Big data mulai jadi referensi kebijakan dalam mengambil keputusan. Pengambilan sikap bergeser dari sebelumnya mengacu pada survei, beralih pada big data," kata Cak Imin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/2).
Cak Imin mengatakan peralihan dari hasil survei ke big data terjadi karena survei hanya memotret suara responden pada kisaran 1.200-1.500 orang saja. Sementara responden big data bisa mencapai 100 juta orang.
"Pro kontra pilihan kebijakan ini akan terus terjadi seiring memanasnya kompetisi dan persaingan menuju 2024," tutur Wakil Ketua DPR ini.
ADVERTISEMENT
Ketum PKB Cak Imin usai diperiksa KPK. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Cak Imin mengakui bahwa hasil big data memang berbeda dari temuan survei yang menyatakan tidak setuju dengan wacana penundaan pemilu atau penambahan masa jabatan menjadi tiga periode.
"Fakta politik survei terbaru kepuasan terhadap Pak Jokowi tinggi, 73 persen. Di atas 60 persen itu disebut tinggi. Tapi tidak berseiringan dengan persetujuan penundaan pemilu. Sekitar 60 persen tak setuju dan 40 persen mendukung," jelas dia.
Dia menegaskan bahwa usulan penundaan pelaksanaan pemilu tersebut adalah atas inisiatif dirinya agar pertumbuhan ekonomi terus membaik.
"Itu ide saya untuk bagaimana agar momentum pertumbuhan ekonomi yang membaik ini tidak terganggu oleh pemilu. Semua tergantung presiden dan pemimpin partai-partai," katanya.
Lebih lanjut, Cak Imin tidak mempermasalahkan jika ada pihak-pihak yang menolak atas usulan tersebut. "Biasa, namanya usulan," pungkas Cak Imin.
ADVERTISEMENT