Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Cak Imin Pimpin Selawat di Gor C-Tra Bandung: Indonesia Bukan Milik Dinasti
8 Februari 2024 12:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menggelar kampanye di Kota Bandung, Kamis (8/2). Ia menyapa para pendukungnya yang berkumpul di Gor C-Tra Arena.
ADVERTISEMENT
Dihadiri massa pendukungnya, Cak Imin pun memimpin selawat tanpo waton atau yang dikenal dengan selawat Gus Dur.
Ya roshulalloh salam mun'alaika
Ya rofi'asyaaniwaddaarojii 'Athfataiyajii rotal'alaami
Ya Uuhailaljudiwalkaromi
Ya Uuhailaljudiwalkaromi
Suara Anda jangan mau dibeli
Itu menguntungkan oligarki
Mari kita tegakkan demokrasi
Indonesia bukanlah miliki dinasti
Indonesia bukanlah miliki dinasti
Namun, ketika memasuki bait "Indonesia bukanlah miliki dinasti" kata dinasti diganti oleh masyarakat yang hadir. Mereka ramai-ramai meneriakkan ‘Indonesia bukan milik Jokowi’. Cak Imin pun terlihat tertawa.
“Dinasti, kok Jokowi? ulangi ulangi ulangi,” kata Cak Imin.
Setelah itu Cak Imin kembali memimpin salawat tersebut. Selawat yang diajarkan oleh Ketua Dewan Syura PKB Banyuwangi, Kiai Abdul Ghoffar Lazim, saat Cak Imin menyambangi Banyuwangi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Namun masyarakat yang hadir tetap menyebut nama Jokowi alih-alih dinasti.
Setelah itu, Cak Imin pun melanjutkan pidatonya. Ia sempat menyinggung praktik oligarki yang masih marak terjadi di Indonesia.
“Munculnya oligarki akibat cara mengambil keputusan atau membuat aturan hanya ditentukan oeh segelintir orang, tidak melibatkan seluruh orang yang terlibat dalam pembuatan aturan itu namanya oligarki,” kata Cak Imin.
“Oligarki inilah yang merongrong merusak menghancurkan perjuangan mahasiswa 98 yang akhirnya menghasilkan reformasi dan demokrasi,” lanjut Ketum PKB itu.
Untuk itu, ia berjanji jika AMIN menang Pilpres 2024 ia dan Anies Baswedan akan mengembalikan tata kelola pengambilan keputusan sesuai etika.
“Oleh karena itu perubahan adalah mengembalikan tata kelola pemerintahan kepada etika dan spirit dari reformasi dan demokrasi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT