Cak Imin Sindir Prabowo: Kita Enggak Perang, Kenapa Utang Beli Alat Perang?

3 Januari 2024 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat berdialog dengan petani se Kabupaten Bandung, di Soreang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat berdialog dengan petani se Kabupaten Bandung, di Soreang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyinggung pengadaan alutsista pemerintah. Ia heran mengapa negara rela utang triliunan rupiah untuk membeli alat perang, padahal negara sedang tidak berperang.
ADVERTISEMENT
“Kita enggak perang kenapa kebanyakan utang beli alat perang? Lebih baik utang untuk beli alat pertanian,” kata Cak Imin saat berdialog dengan petani se Kabupaten Bandung, di Soreang, Jawa Barat, Rabu (3/1).
Ketua Umum PKB itu kemudian menyinggung ratusan triliun anggaran negara yang diperuntukkan untuk membayar utang.
“Kita punya uang setahun itu Rp 3.000 triliun, cash fresh, tapi 30 persen langsung dipotong untuk utang. Iya bener ya? Itu berarti Rp 490-an triliun untuk utang. Itu berarti tinggal Rp 2.500-an triliun sisanya,” kata Cak Imin.
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat berdialog dengan petani se Kabupaten Bandung, di Soreang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Cak Imin menyebut, salah satu kegunaan utang itu untuk membeli alutsista. Padahal, menurutnya, masyarakat lebih membutuhkan makanan ketimbang alat perang.
Calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyapa penonton saat memasuki ruangan debat kedua calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Menhan sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto meminta anggaran Kemhan dinaikkan dari USD 20,75 miliar menjadi USD 25 miliar alias Rp 384,87 triliun dengan asumsi Rp 15.395 per dolar AS untuk tahun depan.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan dalam laporan keuangan oleh Menkeu Sri Mulyani tahun lalu.
“Banyak prioritas, kita perlu pesawat angkut, kita perlu (pesawat) refueling (pengisian bahan bakar) di udara. Kita belum punya, negara tetangga kita sudah punya," kata Prabowo dikutip dari Antara, Jumat (1/12) lalu saat ditanya mengapa meminta peningkatan anggaran alutsista.