Cak Imin Singgung Prabowo Pernah Datang ke Kantor PKB untuk Berkoalisi

13 Agustus 2022 12:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Rapimnas Gerindra. Foto: PKB
zoom-in-whitePerbesar
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Rapimnas Gerindra. Foto: PKB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin menghadiri Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada Sabtu (13/8) hari ini.
ADVERTISEMENT
Cak Imin datang dan mendeklarasikan kesepakatan koalisi antara PKB dan Partai Gerindra. Dalam pidatonya, Cak Imin menyinggung pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat berkunjung ke Kantor DPP PKB.
"Pak Prabowo beserta jajaran pernah berkunjung ke Kantor PKB. Waktu itu diawali karena mau kebersamaan koalisi baru di pemerintahan. Pak Prabowo, kehadiran Bapak waktu itu videonya cukup viral di Tanah Air. Salah satunya dikatakan Pak Prabowo bahwa PKB dibutuhkan dan sangat relevan untuk mengatasi persoalan dan kemaslahatan bangsa," kata Cak Imin.
Cak Imin menunjukkan kemesraan antara PKB dan Partai Gerindra telah terbangun sejak lama. Termasuk saat pascapemilu 2019 Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah yang di dalamnya ada PKB.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita dipertemukan dan pernyataan Pak Prabowo itu saya jawab, Gerindra adalah kekuatan merah putih yang layak kita harap mengatasi keadaan bangsa dan negara. Kalau mengutip marsnya, Gerindra itu garuda yang terbang tinggi, meskipun ada gagak di atasnya mematuk dan mengganggu garuda tetap terbang dan terus terbang," ujarnya.
Dalam kesempatan Rapimnas Partai Gerindra ini, PKB mantap untuk berkoalisi. Kedua partai menyatakan koalisinya lewat sebuah piagam yang berisi 5 poin kerja sama.
Kedua partai sepakat untuk mendiskusikan calon presiden dan calon wakil presiden 2024, dan juga mengeklaim akan menghindari polarisasi di masyarakat.