Cak Imin soal Gerakan Coblos 3 Calon: Lebih Baik Kontrak Politik daripada Golput

8 September 2024 13:11 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berpidato sebelum menyerahkan surat dukungan kepada bakal calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024 di Jakarta, Kamis (15/8/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar berpidato sebelum menyerahkan surat dukungan kepada bakal calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 2024 di Jakarta, Kamis (15/8/2024). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Muncul gerakan coblos 3 paslon di Jakarta. Pilgub Jakarta kali ini memang tidak diikuti oleh petahana Anies Baswedan. Yang maju kali ini, Ridwan Kamil-Suswono, Pramono-Rano Karno, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku kecewa dengan gerakan tersebut.
“Ya saya prihatin, demokrasi kita masih belum aspiratif. Tentu kita harapkan dari calon yang ada kita optimalkan, maksimalkan,” kata Cak Imin di acara jalan sehat DPR RI, Minggu (8/9).
Ketum PKB, Muhaimin iskandar berpidato saat membuka sespim perubahan wilayah 6 di Puncak Halimun Camp, Bogor, Jawa Barat Sabtu (3/8/2024). Foto: Dok. PKB
Cak Imin menganjurkan untuk menggunakan hak suara kepada salah satu paslon ketimbang harus golput dan membuat suara menjadi tidak sah.
“Sehingga kita berharap tidak ada golput dan daripada golput mending aspirasinya dititipkan kepada salah satu calon, terserah,” kata Cak Imin.
“Sehingga kontrak politik terjadi. Kalau terpilih harus melakukan apa, kalau tidak melakukan itu kontrak politiknya apa, misalnya lakukan demo besar-besaran, bagi saya hari ini demokrasi harus produktif, kontrak politik lebih penting daripada golput, sayang,” tuturnya.
ADVERTISEMENT