Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Cak Imin Tengok Pasien Korban Judol di RSCM: Ini Bencana Sosial Nasional
15 November 2024 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menko Pemberdayaan Manusia Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menengok pasien korban judi online di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Jumat (15/11).
ADVERTISEMENT
Cak Imin menengok para pasien yang kecanduan bermain judi online dan mendapatkan perawatan psikiater di rumah sakit ini.
“Kedatangan saya spesifik khusus ingin mengerti dan memahami serta melihat secara utuh dari segi kesehatan baik mental maupun fisik para korban judi online,” tuturnya usai menjenguk.
Ketua umum PKB itu pun menyebut bahwa ada 8,8 juta pemain judol di Indonesia. Ia menyimpulkan ini adalah bencana sosial nasional.
“Dan saya sampai pada kesimpulan hari ini judi online masuk pada tahap bencana sosial yang telah melibatkan tidak kurang dari 8,8 juta (orang) bangsa Indonesia yang menjadi korban dan pelaku terjerat dalam judi online ini,” tuturnya.
“Tentu seluruh pihak saya harapkan untuk memulai kesadaran kita sedang mengalami ancaman bencana sosial nasional,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Cak Imin ingin mensinergikan kementerian-kementerian untuk memberantas judol. Ia pun berseloroh istrinya marah-marah terus karena ia tak bisa berantas judi online.
“Saya sendiri kalau pulang kerja, istri saya marah-marah terus. ‘Apa gunanya kamu jadi menteri kalau judi online enggak bisa diatasi?’. Ini salah satu yang membuat saya terus berpikir dan mencari jalan keluar,” tuturnya.
Di sisi lain, kepala departemen psikiatri RSCM Dr. Kristiana Siste yang juga seorang psikiater menyebut ada 126 pasien rawat jalan yang merupakan korban judol dari Januari-Oktober 2024.
“Saat ini dari Januari sampai Oktober 2024, ada sekitar 126 pasien dengan judi online yang dirawat jalan,” ucapnya.
Sementara itu, ada 46 pasien yang melakukan rawat inap di periode yang sama.
ADVERTISEMENT
“Tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024, itu ada sekitar 46,” ucapnya.
Jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap ini, menurut Siste, mengalami kenaikan dari tahun 2023.
“Jadi untuk rawat jalan sendiri ada peningkatan 2 kali lipat dibandingkan 2023, dan rawat inap itu ada peningkatan 3 kali lipat dibandingkan dengan 2023,” tuturnya.