Cak Imin Usul Ibu-ibu Dilibatkan Dalam Makan Bergizi Gratis: Biar Lebih Terjaga

2 Desember 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah siswa menyantap makanan saat simulasi program Makan Siang Bergizi Gratis di sekolah wilayah Lanud Halim Perdanakusuma di SDS Angkasa 5 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (26/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah siswa menyantap makanan saat simulasi program Makan Siang Bergizi Gratis di sekolah wilayah Lanud Halim Perdanakusuma di SDS Angkasa 5 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (26/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menyampaikan perkembangan terkait program pemerintahan Prabowo-Gibran yakni makan bergizi gratis.
ADVERTISEMENT
Program ini ditargetkan berjalan pada awal 2025. Cak Imin mengatakan, saat ini kabinet masih merumuskan mekanisme pelaksanaan makan bergizi gratis.
“Kemarin mulai didiskusikan di tingkat pemerintah bahwa bantuan pangan bergizi ini didorong melibatkan lingkungan, melibatkan sekolah, melibatkan masyarakat. Itu sedang disimulasikan,” kata Cak Imin saat ditemui di Kompleks Parlemen usai rapat bersama Badan Anggaran, Senin (2/12).
Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di DPR RI, Senin (2/12/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Cak Imin mengusulkan agar pemerintah melibatkan ibu-ibu dalam pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu.
“Kayaknya juga pada akhirnya juga melibatkan sekolahan, sekolahan tentu melibatkan orang tua, tentu melibatkan ibu-ibu. Karena kalau ibu-ibu terlibat biasanya lebih detail ya, lebih terjaga,” kata Cak Imin.
Tidak hanya mekanisme teknis pelaksanaan saja, Cak Imin mengatakan simulasi menu yang dipatok Rp 10 ribu per porsi juga masih terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Ia ingin memastikan meskipun anggaran dipangkas, namun gizi masyarakat tetap dapat dipenuhi.
“Tentu hasil hitungan yang saya kira tidak gegabah. Pasti ada aspek-aspek minimum dari kebutuhan gizi itu yang harus masuk,” tuturnya.
Sejumlah siswa menikmati hidangan saat uji coba pemberian makanan bergizi gratis di SDN 103 Inpres Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024). Foto: Arnas Padda/ANTARA FOTO