Cakupan Booster COVID-19 Naik 3% Sejak Kebijakan Terkait Mudik Diterapkan

13 April 2022 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana vaksin booster berhadiah beras 1 karung di polsek neglasari Tangerang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana vaksin booster berhadiah beras 1 karung di polsek neglasari Tangerang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah dan dinas terkait saat ini masih sibuk menyiapkan strategi hadapi mudik Lebaran 2022 ini. Pasalnya, jumlah pemudik kali ini diprediksi akan meningkat drastis karena 2 tahun masyarakat tak bisa melakukannya, 85 juta orang.
ADVERTISEMENT
Dalam persiapannya, Pemerintah memberlakukan syarat mudik harus sudah mendapatkan vaksin ketiga atau booster jika ingin tanpa syarat hasil tes COVID-19 negatif.
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan dengan adanya kebijakan ini, laju vaksinasi booster meningkat.
"Kita melihat bahwa sejak adanya kebijakan mengenai pelaksanaan vaksinasi tambahan dosis 3 yang digunakan sebagai salah satu syarat perjalanan mudik, maka memang kalau dilihat dari grafik sebelahnya ini terjadi peningkatan dari laju penyuntikan dosis ketiga," kata Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Rabu (13/4).
Sejauh ini sudah hampir 28 juta orang mendapatkan booster (13,44 persen dari target). Meningkat 3 persen sejak kebijakan terkait mudik ditelurkan 5 April.
Namun, Nadia menuturkan jika dilihat secara total keseluruhan cakupan vaksinasi primer hingga booster pada minggu pertama bulan ramadhan pasti akan menurun.
ADVERTISEMENT
"Tetapi tentunya cakupan vaksinasi di minggu pertama bulan Ramadhan ini kalau kita lihat secara total baik dari dosis satu, dosis dua, dan tiga terjadi perlambatan," ucapnya.
Untuk itu, kata dia, cakupan vaksinasi terus dipercepat terutama provinsi-provinsi di luar pulau Jawa. Tujuannya adalah untuk menekan dampak penularan akibat mobilitas yang tinggi setelah mudik berakhir.
"Kita melihat Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, DKI Jakarta ini merupakan provinsi yang dengan laju vaksinasinya cukup tinggi. Tetapi kalau kita lihat provinsi lainnya itu perlu dilakukan akselerasi-akselerasi terutama untuk memitigasi dampak dari pada mudik yang nanti kita akan hadapi," ungkapnya.
Dia menganjurkan untuk siapa pun yang bisa melakukan vaksinasi agar segera melengkapi hingga booster sebagai proteksi.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau tentunya kepada masyarakat untuk terus melakukan perlindungan diri sendiri dan keluarga kita dengan segera mendapatkan vaksinasi secara lengkap dosis kedua dan juga menambah proteksi dosis ketiga atau booster tadi," ujar Nadia.