Cakupan Vaksinasi Corona di Jakpus 240%, tapi di Pegunungan Arfak 0%

29 September 2021 17:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga antre saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di kawasan Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta, Sabtu (25/9).Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga antre saat mengikuti vaksinasi COVID-19 di kawasan Kelurahan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta, Sabtu (25/9).Foto: Aprilio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan vaksinasi corona selesai pada Maret 2022. Vaksinasi terus digenjot untuk mengejar kekebalan kelompok (herd Immunity) di tengah pandemi.
ADVERTISEMENT
Saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama ada di angka 43,13 persen. Sementara cakupan dosis kedua baru mencapai 24,2 persen. Target vaksinasi nasional ada di angka 208 juta penduduk.
Selain target skala nasional itu, tiap kota/kabupaten juga memiliki targetnya masing-masing. Sejumlah wilayah ada yang sudah mencapai target, tetapi juga ada yang bahkan belum memulai sama sekali.
Berdasarkan data Kemenkes, Rabu (29/9), cakupan vaksinasi nasional dosis pertama di Jakarta Pusat ada di angka 240 persen. Sementara Yogyakarta sudah mencapai 186 persen.
Capaian vaksinasi yang melebihi target itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah perantau yang memilih vaksinasi di wilayah tersebut.

Dosis Pertama

Sementara itu, Kemenkes mencatat bahwa cakupan vaksinasi dosis pertama terendah ada di Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat. Vaksinasi di Kabupaten tersebut ada di angka 0 persen.
ADVERTISEMENT
Secara geografis, wilayah tersebut memang sulit diakses. Infrastruktur pun belum sepenuhnya memadai. Kabupaten itu menargetkan 28.882 orang untuk divaksin corona.
Secara umum, vaksinasi corona memang masih rendah di wilayah Papua. Khususnya di wilayah-wilayah yang secara geografis terbatas.

Dosis Kedua

Tak berbeda dengan data vaksinasi dosis pertama, Jakarta Pusat juga menjadi kota dengan cakupan vaksinasi terbanyak. Vaksinasi dosis kedua di pusat kota tersebut mencapai 165 persen. Diikuti oleh Yogyakarta yaitu 135 persen.
Sementara itu, vaksinasi dosis kedua terendah juga ditempati oleh kabupaten-kabupaten di Papua. Kabupaten Nduga, misalnya, sama sekali belum melaksanakan vaksinasi dosis kedua.